Passion

Sumber
Teknologi semakin canggih saja. Robot-robot mulai diciptakan. Pernah berpikir tidak, apakah robot akan mengambil alih dunia seperti yang ada di film-film? Mesin menjadi sangat pintar atau bahkan lebih pintar dari manusia kemudian memperbudak manusia?

Semua pertanyaan tadi, menurut gue, jawabannya terletak di kalimat, "Manusia memilik kesadaraan tentang keberadaan dirinya, mesin tidak.".
Kenapa robot/mesin tidak akan semenakutkan yang ada di film karena ya itu tadi, mungkin saja mereka pintar atau lebih pintar dari manusia di segi komputasi tapi mereka tidak sadar bahwa mereka itu ada. Manusia tak mampu menciptakan kesadaran buatan.

Terlepas itu, gue di sini ingin membicarakan tentang passion. Secara pengertian sederhana, passion berarti melakukan segala sesuatu tanpa lelah, dengan senang hati, tak peduli untung-rugi, dan membuat kita puas secara batin.

Kalau kata pembicara di seminar motivasi, menemukan passion berarti mencari apa yang kita sukai. Menurut gue, nggak semudah itu. Menemukan passion berarti harus menemukan dua hal, apa yang bung suka dan apa yang bung bisa. Ya, apa yang disukai tak cukup untuk menjadikan sesuatu menjadi passion. Harus bisa dong. Apa bisa gue bilang kalau passion gue itu mencari kutu di bulu kaki sapi hanya karena gue suka dengan hal itu? Nggak. Kalau gue suka tapi nggak bisa ya gue nggak akan mau melakukannya.

Artinya, mencari kutu di bulu kaki sapi bukan passion gue.

Suka dan bisa melakukan sesuatu itu hal yang sebenarnya tidak bisa dibangun sendiri-sendiri. Dua hal itu bukan sebuah urutan tapi ikatan sebab-akibat yang susah dijelaskan. Tapi gue akan berusaha membongkar rahasia dibalik suka dan bisa itu. Hehe.

Gini,
Gue suka main gitar tiga tahun terakhir, alasan utamanya karena gue bisa bermain gitar. Yaiya dong, menurut lo? Sementara itu, gue bisa bermain gitar awalnya karena gue tertarik dan mau belajar. Nah, artinya, tanpa gue tertarik dan belajar, kalau dari lahir langsung bisa main gitar berarti gue akan langsung suka main gitar.

Kalimat di atas menyebabkan gue mau main gitar seharian, tidak mengenal rasa lelah, tidak mengenal waktu, dan nggak peduli sama hal lain yang penting gue main gitar maka gue tenang.
Which is, bermain gitar menjadi salah satu passion gue.

Sesederhana itu.

Maka, gue bingung jika di luar sana, banyak manusia puber yang kebingungan soal passion untuk melakukan sesuatu. Lah, nggak perlu bingung, bung. Bung cukup cari tahu bisa melakukan apa, ya itu passion bung. Masa passion itu yang disukai doang? lah, mau suka juga kalau nggak bisa terus bagaimana? #berad

Lalu, izinkan gue, di sini sedikit memberi saran bagaimana menemukan passion. Eh jangan menemukan, kesannya passion setiap orang itu terbatas. Ulang ya.

Izinkan gue, di sini sedikit memberi saran bagaimana menciptakan passion.
Awali dengan ketertarikan akan sesuatu yang bung anggap keren. Misalnya, memotong kuku harimau.
Lalu coba saja belajar dasarnya. Rasakan kesan yang didapatkan dari memotong kuku harimau, kalau hal itu menerima bung maka bung akan menguasai teknik memotong kuku harimau dengan mudah. Itu saja.

Jika ternyata susah, berhenti, artinya memotong kuku harimau adalah bakal calon passion bung yang gugur dan sebaiknya jangan diteruskan.
Jika ternyata mudah, maka lanjutkan. Hasilkan karya-karya dari hal itu. Ornamen dari kuku harimau hingga menerima jasa ukir kuku harimau untuk mengikuti lomba fashion show.

Loh, artinya satu orang bisa memiliki lebih dari satu passion? Ya. Berapa jumlah passion yang dimiliki seseorang tergantung dari berapa banyak hal yang bisa dia kuasai.

Sebelum gue tutup, gue hanya ingin menggaris bawahi satu hal. Tertarik lalu belajar. Belajar sesuatu tak perlu tertarik, Titik.
Di sisi lain, otak manusia seperti apa yang selama ini gue yakini, tak sebodoh itu, manusia bisa mempelajari segala hal. Titik.

Sebagai penutup, gue cuma ingin ngomong bahwa tulisan di atas hanyalah tulisan nggak bermanfaat dan penuh kekosongan karena sejatinya passion itu hanya omong kosong atas ketidakmauan dan ketidakmampuan seseorang untuk mempelajari sesuatu yang baru, yang ia anggap sulit. Manusia bisa mempelajari segala hal. Lalu, seperti yang gue bilang di atas, hal yang kita bisa, maka kita akan suka melakukannya tanpa henti hingga menghasilkan karya dari hal itu yang dengan kata lain hal itu adalah passion kita. See ya!

G+

Tidak ada komentar

Silakan tulis sesuka lo dan kalau gue nggak suka ya gue hapus sesuka gue.