Saat Berdua dengan Dia

Sumber
Tanggal empat di tahun 2016!

"Saya mah kalau jadi orang nggak suka pamer.", kata orang yang sedang memamerkan dirinya bahwa dia tidak suka pamer.
Sudah beberapa kali saya terlibat dalam perbincangan dengan teman, tembok, hingga kadal dalam dimensi waktu dan tempat tertentu. Belum sempat saya meniatkan untuk tidak bercerita tentang diri saya eh mulut sudah monyong duluan. Eeq.

Sebenarnya terdapat keresahan dalam diri saya ini yang sulit disampaikan. Begini, "Saya tidak suka bercakap-cakap jika hanya membanggakan diri masing-masing, menceritakan kehidupan masing-masing, memberi pengertian tentang dirinya sendiri baik itu saya maupun lawan bicara saya, namun membicarakan orang lain sambil menertawakannya juga tidak baik. Lantas, saya harus diam saja begitu jika bertemu orang lain? Seperti pasangan baru jadian?". Loh, katanya sulit? Lewat tulisan, asal tahu saja, berkeluh kesah menjadi lebih mudah.

Nah, keresahan ini akhirnya melebar ke dalam ranah percintaan, percaya saya bahwa ketika anda bertemu dengan orang yang anda cinta dan berniat untuk membuatnya jatuh cinta kepada anda lebih dan lebih. Kalimat-kalimat di bawah ini adalah terlarang,

"Saya adalah orang yang..."
"Saya tidak suka ini.... itu..."
"Dulu, saya dan peliharaan saya mandi bersama..."
"Kalau saya sih maunya..."
"Sudah dua tahun, aku belum bisa apa-apa..." #Lhaiya jelas, usia dua tahun tidak menangis saja sudah bagus.
"Kamu tahu tidak? Di tempat asalku..."
"Gue sama sahabat gue sering beli es di pinggir jalan tol loh."

Persetan gitu lho. Siapa yang peduli?
Kenapa saya benci pembicaraan yang seperti itu? Karena menimbulkan kesenjangan dan yang paling jelas adalah menimbulkan perasaan "Njuk aku kudu piye, cuk?". Dari derajat ini, terlihat jelas bahwa manusia macam saya sangat ingin dikenal dan dimengerti. Jangan pernah melakukan hal seperti ini saat bersama lawan jenis lho, bosan. Itu saja.
Lantas bagaimana solusi untuk melampiaskan hasrat pamer dan ingin dimengerti ini? Bikin saja blog seperti ini, tulis semua tentang diri anda. Jadi, anda tidak perlu bikin polusi bagi orang lain tentang kehidupan anda yang tidak menarik itu. Sementara itu, hasrat pamer anda terpenuhi dan hanya orang yang ingin mengenal anda saja yang membaca.

Maka, dengan tujuan baik supaya pertemuan anda dengan doi berjalan lebih seru, tulisan ini lahir secara cool dari ufuk timur di awal tahun 2016.

Empat ide saja. Loh, kenapa kok tidak 100? Dikira saya jomblo? Pacar saya butuh belaian dan hembusan napas saya supaya tetap hidup, bung.

Membahas masa depan
Tentu, membahas masa depan adalah hal yang menyenangkan. Bisa saja, anda memulai dengan kalimat seperti ini,"Nanti 2039 kita udah punya anak berapa ya?". Otak pasangan anda akan langsung merespon dengan membayangkan masa depan. Dimulailah perjalanan waktu. Itu kalau lancar, kalau anda terlampau jelek untuk dinikahi, mungkin anda akan ditinggalkan tanpa salam perpisahan, atau hanya di-read.
Sambil minum kopi dan bermain gitar membawakan lagu, membayangkan kejadian di masa depan adalah hal yang layak untuk diperjuangkan jika anda ingin membuat nyaman seseorang.

Menceritakan pengalaman
Ingat, pengalaman, bukan mengenalkan diri anda secara detail. Pengalaman ini bisa disampaikan secara lucu,
"Kemarin waktu tahun baru aku dan teman-teman ke pantai, sangat menyenangkan karena dihibur oleh ulat pohon jati yang menggantung dan berbaris di sepanjang jalan. Ada yang berbaris melintang, membentuk hurus V, zig-zag, sampai ada yang membentu formasi 4-4-2.

Waktu itu aku memilih untuk menunduk supaya bisa menghindari ulat-ulat ini. Nah ada mas-mas lewat dari arah lain membawa kayu diarahkan ke depan gitu kek orang gila. Mas-mas itu seakan memancing temanku yang bonceng untuk berkomentar, eh lha kok benar sekali, dia berkomentar sambil menghadap ke belakang mengejek masnya tadi,"Wahahahaha ngopo mas?!".

Setelah puas mengejek masnya tadi dan aku masih khusuk menunduk untuk menghindari ulat, temanku menoleh ke depan eh entah apa yang terjadi kok dia tiba-tiba misuhi aku dan memukul helmku. Wahahahaha, ternyata dia ciuman sama ulat. Aku cuma tertawa.".

Menyelesaikan masalah
Semua orang pasti punya masalah. Apalagi jika pasangan anda adalah seorang aktivis perkebungan sawit, wah dijamin, buldoser dan om-om kekar adalah masalah yang tak kunjung habis baginya.
Apabila anda lelaki seperti saya, mulailah membuka pembicaraan tentang masalahnya, biarkan dia bercerita sampai tetes terakhir.
Lalu, berilah solusi yang logis dan masuk akal baginya. Jika anda tidak bisa memberikan solusi, maka hiburlah dia dengan poin menceritakan pengalaman di atas, supaya dia lupa kalau punya banyak masalah. Jika tetap tidak bisa, lemparkan batu ke kepalanya supaya dia hilang ingatan.

Diam saja
Karena tak selamanya berdua harus berbicara, toh? Saling pandang dan saling diam adalah cara paling dalam untuk mengenal satu sama lain. Biarkan gestur tubuh memberi pengertian tentang cinta, biarkan tangan anda dan tanganya melakukan tugasnya masing-masing. Grepe-grepe.

Mungkin ini dulu ide yang bisa saya berikan, semoga waktu berdua anda dengan dia tidak hanya habis digunakan untuk membicarakan keburukan orang lain, saling pamer, dan bertengkar terus-menerus. Tapi, masa bodoh. Memang apa peduli saya? Hubungan juga hubungan situ. See ya!

G+

Tidak ada komentar

Silakan tulis sesuka lo dan kalau gue nggak suka ya gue hapus sesuka gue.