Belajar dari Disk 99%
![]() |
Sumber |
Kenapa geleng-geleng? Ya betapa tidak, melihat satu makhluk-Nya yang terlihat kurang mampu dalam menggunakan otak yang sehebat ini.
Coba deh, otak gue ini dipakai untuk apa saja ya?
Dipakai untuk belajar semalam sebelum UTS dan UAS.
Dipakai untuk merayu wanita.
Dipakai untuk berpikir bagaimana melancarkan acara di kampus.
Dipakai.....
sudah sepertinya, hanya itu. Selepas hal-hal di atas, otak hanya menjalankan kebiasaan yang sudah ada bahkan kadang tanpa gue niatkan untuk ada.
Berdirilah tubuh ini menatap cermin, sambil melotot, mulut mulai bergumam, "Keparat!".
***
Beberapa waktu lalu, laptop gue mengalami anomali. Entah kenapa penggunaan disk selalu 99% padahal gue hanya duduk diam saja sambil menatap nanar task manager.
Buat yang belum paham apa itu task manager,
task = tugas
manager = pengatur
pengatur tugas. Gitu.
Walhasil, kipas laptop jadi teriak-teriak kayak mau diperkosa. Sebagai orang yang tidak ingin terlihat bego di depan pacar saat suatu hari nanti hal ini kejadian di laptop doi dan gue cuma bisa bengong berdua bareng doi, maka berinisiatiflah untuk memperbaiki. Meski tanpa latar belakang itu tentu saja gue tetap memperbaiki. Hehe.
Hal apa hayo yang pertama gue lakukan? Yaps, langsung saja gue buka browser dan mulai streaming bokep mencari solusinya.
Keywords yang terketik kala itu adalah "Disk 99% windows 8" dan taraaaa muncul banyak sekali hasil penelusuran.
Banyak cara yang gue jalani waktu itu mulai dari masuk pengaturan ini-itu, bla-bla, sampai ganti-ganti opsi di service windows.
Intinya, jalan rumit sudah dilalui namun tetap saja tetap tidak berhasil. Hmm.
Intinya, jalan rumit sudah dilalui namun tetap saja tetap tidak berhasil. Hmm.
Lalu gue melongo kayak sapi yang lagi masuk angin eh tiba-tiba diajak putus sang betina.
"Ya Allah, masa iya laptop hamba harus dikembalikan ke service center cuma karna masalah seperti ini? Masa iya hamba yang berniat membangun sumuurr secerdas jarvis di film iron man harus bersedih seperti ini hanya karna tidak ngerti tutorial bahasa inggris?".
Gue matikan malahan laptopnya.
Berbaring di kasur.
Berkhayal soal jarvis tadi.
Kemudian ada loncatan arus listrik kecil di otak gue yang berkata seperti ini, "Kalau disk itu 99% kepakai tentu karna ada yang menggunakan, ya dibunuh saja penggunanya."
Hidup lagi deh laptopnya.
Buka task manager, eh ternyata process system yang menggunakan, secara teori aljabar, jika saya mematikan process itu otomatis akan menyebabkan ketidakseimbangan ekosistem dan populasi di laptop.
Eh tapi ada tombol kecil di bagian task manager yang membuka daftar aplikasi apa saja yang menggunakan resource. Gue buka.
Di situ memang system yang menggunakan, tapi lebih detail system apa dan itu artinya jika gue bunuh tidak akan menimbulkan hal menakutkan. Eh gue end task beneran, dan ya! terjadi apa-apa.
Harapan gue sih laptop mendadak mati dan tidak bisa hidup atau bagaimana, akan tetapi malah berhasil. Disk-nya tidak 99% lagi.
Gue mendadak istigfar dan merenung dalam-dalam dan seperti biasanya, kebablasan tidur. Hehe.
***
Cerita di atas, tidak penting mengenai tema yang gue angkat. Kebetulan saja masalah yang gue hadapi adalah pemakaian sumber daya disk di laptop gue jadi 99% secara terus-menerus.
Cerita di atas, tidak penting apakah gue terlihat bego atau bagaimana karena menyelesaikan hal seperti itu saja tidak tahu caranya.
Cerita di atas, bukan untuk curhat atau bagaimana.
Yang gue sesali adalah, kenapa gue harus membuka google duluan. Itu artinya, memang selama ini otak gue memang jarang dipakai, hanya digunakan untuk memikirkan UTS dan UAS, event-event di kampus, dan hal-hal tidak penting lainnya. Hasilnya? Ya itu, bahkan gue kehilangan kemampuan mengatasi suatu masalah secara mandiri.
Ya kebetulan aja itu masalah di sistem operasi laptop, ada di google. Lah bagaimana yang tidak ada? Bahkan yang ada saja, yang kala itu semua solusi sudah gue coba, ternyata gagal.
Gue dulu selalu berusaha sekeras mungkin tidak mengalami ketergantungan terhadap sesuatu di dunia ini, berslogan butuh ya butuh aja, tidak perlu sampai tergantung. Dimana, seharusnya itu juga berlaku untuk google, smartphone, dll.
Gue nggak mau bersedih ketika harus kehilangan apapun. Setahu gue, hanya kesedihan yang menjadi hasil akhir dari suatu ketergantungan. Dampaknya apa? Ya, jadi kurang bisa ikhlas.
Ujung-ujungnya gila, ya enak kalian waras jadi gila, lah gue sudah gila, mau jadi apa coba?
Ujung-ujungnya gila, ya enak kalian waras jadi gila, lah gue sudah gila, mau jadi apa coba?
Dari cerita di atas juga kelihatan bahwa setiap masalah orang itu solusinya berbeda. Ya, berbeda. Semua solusi di google, ternyata tidak bisa menyelesaikan masalah gue yang secara sekilas terlihat sama atau bahkan memang sama.
Gue nggak mau cuma jadi orang yang bisa cepat cuma karna mencari, gue selalu yakin bahwa kemauan Tuhan adalah gue ada di dunia untuk mempelajari, menemukan, dan membuat sesuatu. Buat apa coba Tuhan capek-capek mengukir gue seganteng ini kalau hanya bisa jadi orang tidak berguna. Itu gue, kalian? Ya terserah. See ya!
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
Silakan tulis sesuka lo dan kalau gue nggak suka ya gue hapus sesuka gue.