Minta Bantuan Tuhan
![]() |
Sumber |
Dewasa ini saya mulai mengerti bahwa saya berada dalam jalan yang benar perkara belajar. Tentu saja saya selalu benar, apa lo?!
Dulu, dulu sekali saat saya masih berpikiran bahwa titit hanya bisa digunakan untuk pipis, bagi saya orang yang serba bisa itu keren.
Namun seiring banyak pembelajaran yang didapat, saya mulai ngerti bahwa ada fungsi turunan dari pipis yang tidak kalah penting.
Nah sejak saya ngerti fungsi turunan pipis, anggapan saya mulai bergeser ke arah bahwa orang serba bisa belum tentu keren, yang keren adalah orang yang bisa belajar hal baru dengan cepat. Wuih.
Hingga sekarang konsep itu terpegang kokoh
Tapi bukan hal ini yang ingin saya angkat di tulisan kali ini. Hehe.
Beberapa hari lalu mama bilang ada remaja lelaki yang bunuh diri dengan cara adu kuat dengan kereta api. Perlu tak kasih tahu yang menang siapa? Tidak perlu toh?
Sontak saya penasaran dan ingin mengetahui sebab kenapa ada orang yang mau bunuh diri, pastinya adalah masalah penting selevel paksaan kaum ISIS untuk pindah agama.
Mama melanjutkan cerita bahwa lelaki itu bunuh diri karena putus dengan pacarnya. Untung saya langsung mampu mengendalikan emosi dan tidak bilang goblok di depan mama sendiri.
Cerita tidak berhenti sampai di situ. Lelaki itu ternyata mengirim sms ke mantannya kurang lebih begini, "Kalau aku tidak bisa mendapatkanmu, lebih baik aku bunuh diri.", mungkin habis pesan sms itu terkirim dia langsung nyundul gerbong kereta api. Mungkin lho ya.
Saya tidak bisa menahan tawa masalah sms itu. Maaf.
Padahal, saya yakin seyakin-yakinnya, masalah yang dihadapi lelaki dan mantannya itu tidak sekompleks hubungan percintaan saya. Yakin wis. Tidak ada yang lebih kompleks dari jomblo yang ditolak berkali-kali.
Saya juga yakin logika keduanya terlalu jauh untuk memahami arti kata solusi. Di saat teman-teman saya berbondong-bondong menang lomba, masih ada saja yang belum mengerti bahwa hal penting dalam menjalin hubungan adalah komunikasi. Padahal solusi dari masalah dalam hubungan tidak akan didapat dengan diam saja, apalagi curhat ke teman. Bah!
Bicara masalah solusi, saya jadi berpikir soal orang-orang yang mengeluh hidupnya susah. Soal orang-orang yang malah kerap menyalahkan takdir karena hidupnya berat.
Bahkan mereka tidak kenal siapa takdir, tapi sudah berani menyalahkan.
Hal ini membuat saya memandang ke orang-orang yang hidupnya selalu kelihatan ceria dan enjoy. Setelah sedikit memperhatikan, singkat cerita, saya mendapatkan rumusan seperti ini,
Tuhan menolongmu lewat solusi dari masalahmu, bukan Tuhan yang memberi solusi dari masalahmu.
Kalimat di atas kemudian didukung oleh keberadaan otak manusia. Itu lho kenapa manusia diberi pikiran, ya biar mikir solusi ketika ada masalah karena Tuhan akan memberi bantuan lewat solusi dari masalah tadi.
Perhatikan saja orang yang tidak mau mikir solusi dari masalahnya sendiri, yang suka curhat dan minta saran ke orang lain, yang hmm pokoknya. Hidupnya berat seakan Tuhan sengaja membuat mereka kesusahan.
Belum lagi pernyataan bahwa Tuhan suka orang yang beriman dan berilmu.
Apa toh susahnya belajar? Susahnya berwawasan luas dan mencoba hal baru? Itu menyenangkan lho bagi saya. Belum pernah camping? Ya camping. Tidak bisa renang? Ya renang aja.
Jomblo? Oh oke, yang ini diterima saja.
Dengan mencoba banyak hal, saya yakin solusi yang bisa dihasilkan dari suatu masalah tidak begitu memalukan.
Misalnya ya, saya tanggal satu diberi uang kiriman sejuta eh tanggal tujuh tinggal sedikit, literally. Hehe. Itu kan masalah toh? Sekarang tinggal bagaimana caranya kita minta uang ke Tuhan, karna kalau minta uang ke mama bukannya uang yang didapat tapi digorok ndasku.
Baiklah waktunya mikir, kalau keadaan seperti ini apa yang harus dilakukan. Bagaimana dengan pulang ke rumah? Kalau dilihat-lihat ternyata libur seminggu sebelum uas mulai tanggal sembilan dan rumah ada di Solo, yang artinya memungkinkan untuk pulang dari Jogja. Nanti di rumah bilang saja uangnya buat sedekah, itupun kalau ditanya kalau tidak ya diam saja. Selesai!
Eits, bagaimana kalau rumahnya jauh? Hmmm. Oh saya pernah mencari dana buat acara konser dengan cara menjual bunga seharga 10000 padahal hanya membeli 3000.
Nah, baiklah tinggal beli bunga dengan sisa uang yang ada lalu berjualan setiap malam. Selesai!
Itu adalah dua solusi terbaik bagi saya daripada harus membusuk di kamar kos karena kelaparan atau terpaksa minta uang kiriman tapi malah digorok kepalanya.
Rasanya, ini juga menjawab kenapa kehidupan orang-orang pintar lebih asik dan menyenangkan. Ya tentu saja karena mereka paham bahwa bantuan Tuhan datang dari solusi.
Tuhan Maha Asik dan Baik, ya toh? See ya!
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
Silakan tulis sesuka lo dan kalau gue nggak suka ya gue hapus sesuka gue.