Teman
![]() |
Sumber |
Kadang nyokap gue bingung kenapa orang yang gue ajak ke rumah cuma orang-orang itu terus. Ya karna gue dalam berteman itu memilih, cuma orang sedikit kenthir yang bilang teman nggak boleh milih-milih. Lalu bagaimana memilih teman?
Mari dimulai dari spesiesnya dulu, alangkah baik jika memilih yang spesiesnya sama. Berbeda juga boleh tapi usahakan masih satu kingdom, jangan sampai kita yang berada di kingdom animalia berteman sama bakteri. Demi sirloin 400 gr, itu repot.
Setelah menentukan spesies apa yang akan diajak berteman maka hal penting nomor dua adalah mencari yang alergi di beberapa jenis makanan. Jauhi teman yang hobi makan mahal kalau situ mlarat, bisa-bisa bangkrut nanti karena menuruti kemauan si teman yang makannya mahal melulu. Jauhi juga teman yang suka makan teman, apalagi kalau situ termasuk makanan empuk. Makanan empuk teman adalah yang terlalu percaya, terlalu baik, pada kasus umumnya berjenis kelamin sama, dan pokoknya tidak bisa membaca situasi deh.
Boleh sih berteman dengan orang yang suka makan teman asal hasrat bung, nona dalam hal makan teman lebih tinggi. Jadi tetap untung.
Bertemanlah dengan orang yang memiliki hobi sama, misalnya berburu burung hantu. Seorang teman menjadi sangat penting ketika hobi kita adalah berburu burung hantu, bayangkan aja malam-malam jika harus berburu sendirian di tengah hutan. Namanya bukan berburu tapi menjadikan diri sebagai buruan.
Buruan ih, lama bgt!
Setelah selaras di hobi dan makanan, mari kita melangkah ke bagian selanjutnya. Kebanyakan orang dengan naluri manusia mereka akan berkelompok sesuai dengan makanan dan hobi tadi. Otomatis gitu. Ya karena memang manusia memiliki kecenderungan untuk berkumpul dengan orang yang mirip-mirip dirinya untuk mencari rasa aman.
Yang keempat adalah cari teman yang pekok. Menurut tulisan di halaman Mojok.co teman pekok adalah baca aja sendiri di websitenya. Pekok bukan berarti bodoh dan tidak bisa apa-apa, pekok itu adalah daerah dimana tidak ada lagi berpikir, saking pinternya, saking daerah pinter sudah dikuasai semua. Tidak mikir apa-apa bukan berarti tidak bisa mikir. Ya toh?
Nah kita harus mencari teman yang pekok itu, yang dihina tidak apa-apa, yang kalau fotonya saat horny disebar di dunia maya nggak apa-apa, yang kalau kalah main pes tidak menjadi pendiam karena tidak terima, dan yang terpenting adalah yang enjoy aja sama duit. Loh, jangan salah lho, berteman dengan orang yang sangat perhitungan itu susah terlebih lagi kita orangnya nggak perhitungan. Bisa-bisa kita utang nggak dibayar.
Lah yaiya dong, masa kita yang berhutang dia yang disuruh membayar. Hehe.
Yang keempat ini yang jarang orang perhatikan padahal ini adalah hal sakral. Berteman dengan orang yang pekok membuat kita bisa menembus batas-batas mustahil dalam hidup ini. Gue akhirnya menulis tentang hal ini karena tulisan di Mojok tadi hanya menjelaskan bagaimana teman yang pekok hidup di dunia ini.
Batas-batas mustahil bagaimana?
Begini, di dunia ini ada yang namanya batas mustahil. Batas-batas itu hanya bisa dilewati saat kita makan indomie telor dibarengi dengan segelas kopi jam dua dini hari dan berteman dengan orang yang pekok.
Tapi sebelum terlalu jauh bagaimana ciri-ciri teman yang pekok? Mereka adalah perwujudan manusia yang akan menertawakan kita saat jatuh tapi mereka adalah satu-satunya orang yang akan menolong saat kita terpepet keadaan sampai keluar keringat dingin, mereka adalah yang lebih banyak menghina kita daripada memuji kita, mereka adalah yang lebih sering makan dan tidur bareng kita, mereka adalah yang berbisik lirih kata jancuk saat kita berkata ingin meniduri ibu kos.
Kembali ke batas-batas. Dengan kondisi seperti itu maka saat bertemu mereka, kita akan enjoy bro, sist. Kita nggak akan punya beban jaga sikap dan omongan supaya hati mereka tidak terluka.
Nah kondisi ini lho yang membawa kita ke batas antara mustahil dan tidak mustahil. Apabila bertemu mereka lalu ngobrol ditambah sedikit mikir rumus waktu SMA, maka jangan kaget kalau bisa menemukan ide brilian yang nggak akan ketemu kalau berteman aja masih berusaha jaga perasaan satu sama lain. 2015 kok masih mikirin perasaan.
Maka jangan heran jika bisa membuat sesuatu yang mengguncang dunia. Lihat film tentang Alan Turing, dia bisa menjebol enigma setelah merasa enjoy ketika bersama teman-temannya. Bayangkan kalau dia masih arogan dan sok pintar, pasti Jerman yang menang perang.
Atau sudah baca kisah Steve Jobs? Bagaimana dia membuat semua keberhasilan itu? Ya karena usaha dia sih. Hehe.
Itu cerita singkat tentang teman yang pekok. Bagaimana? Mau jadi pekok dan berteman dengan orang yang pekok? Silakan kalau memang mau menembus batas-batas kemustahilan. Kalau tidak ya have fun aja sama jaga sikapnya. See ya!
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
Silakan tulis sesuka lo dan kalau gue nggak suka ya gue hapus sesuka gue.