Melihat dan Dilihat

Sumber
Tuhan memberi manusia dan kolega-koleganya(hewan) mata untuk melihat. Dengan mata kita dapat melihat, dapat tahu bagaimana bentuk batu, dapat mencintai orang lain, dapat menawarkan hal kepada orang lain hanya dengan gestur tubuh, dapat mengirim-menerima pesan singkat, dapat melakukan banyak hal lain.
Bahkan, sampai muncul kalimat bodoh "Dari mata turun ke hati.". Luar biasa sekali toh mata manusia itu. Mata kita bisa menentukan kemana hati kita akan jatuh dan bersandar.

Sebelum bosan, asal tahu saja bahwa gue nggak akan membahas bagaimana menjaga mata agar tetap sehat, bagaimana merawat mata, menyembuhkan katarak, dan sebagainya. Sama sekali tidak wahai kolega.

Lalu manusia-manusia lain juga tidak tinggal diam setelah mengetahui bagaimana mata dan cara kerjanya dalam kehidupan. Mereka yang mendalami dunia mata mulai mempelajari polanya, menyimpulkan sesuatu, dan menghasilkan hal bermanfaat untuk kemanusiaan.
Mempelajari apa yang manusia lihat, bagaimana kecenderungan manusia kebanyakan ketika melihat sesuatu.

Lalu teknologi datang dengan segala kearifan dan kebaikannya. Ini loh kenapa gue secara sadar dan tidak dalam keadaan lapar memasuki dunia anak teknik. Karena hal-hal menyenangkan ini.

Lalu muncul istilah Eye Tracking. Baca saja di wikipedia. Atau baca pengertian gue yang sederhana, eye tracking adalah tahu bagaimana kecenderungan mata manusia melihat sesuatu. Dengan alat, bukan dengan cara mengisi angket atau wawancara.

Eh ternyata dosen gue ada yang mengambil spesialisasi tentang ini, beruntungnya diri ini.

Bagaimana cara kerjanya?
Begini,
Google sudah menciptakan alat, alat apa itu ya sudah jelas alat yang digunakan untuk melakukan eye tracking wahai saudara. Gue males mencari apa namanya.
Yang jelas saudara sekalian memakai alat ini seperti kacamata renang lalu dengan rentang waktu yang sudah disepakati saudara akan melihat benda untuk dianalisa.
Bintang bokep, misalnya.
Atau sebuah website sajalah. Biar tidak mesum melulu.

Kemudian selama beberapa detik akan dihasilkan hal semacam ini, ini hanya contoh bukan hasil percobaan resmi yang gue lakukan.

Sumber
Itu hasil setelah 200 orang melihat selama 30 detik, misalnya.
Lalu apa hal bodoh yang bisa dibaca dari website dengan bercak merah di atas?
Ya tentu saja kecenderungan orang-orang dalam melihat website penjualan online, bagaimana sih. Dengan data di atas dapat dilihat dari 200 orang memilih melihat barang dengan penjelasan singkatnya daripada logo, header, iklan, tagline, atau kolom pencarian yang bahkan tidak dilirik sama sekali.
Data di atas yang dipakai dasar para designer website untuk membuat template, supaya client mereka puas dan mendapatkan hasil maksimal, supaya website mereka efektif.
Hehe, sudah tahu toh kenapa template gue bentuknya kek gini?

Curang? Iya, curang. Anak-anak di google sana sudah mempelajari hal nggak jelas macam kecenderungan gerakan mata untuk membuat barang-barang mereka laris. Anak-anak Indonesia hanya bisa ikut-ikutan bisnis, kalah saing, kecewa, dan akhirnya gila. Itu curang.

Mengetahui eye tracking bisa digunakan untuk dasar marketing dan tentu saja marketing juga bisa diterapkan dalam menjual diri ini supaya nggak jomblo, maka sudah jelas eye tracking berguna untuk menyelamatkan jomblowan dan jomblowati di belahan dunia manapun.
Bagaimana kecenderungan orang ketika melihat orang lain? Misalnya hasil ini,

Sumber      
Hasil di atas menunjukkan bahwa orang-orang melihat muka wanita yang ada di gambar, lalu ada yang melihat pundak, samar-samar melihat tangan, dan ada beberapa orang mesum yang melihat belahan payudara wanita tadi.

Nah ternyata memang benar bahwa yang berharga dari wanita itu adalah mukanya. Andaikan ini hasil riset resmi dari gue, gue ngetes 500 lelaki. Hasilnya seperti itu, mau dikata apa?
Ha?

Girls?



Loh? kok hilang, girls?

Ya jujur saja, daya tarik wanita buat gue sebagai lelaki itu hanya terletak di muka. Gue nggak mau cewek pinter atau yang banyak tahu tentang teori kecantikan. Gue mau yang cantik beneran.

Lalu ada lagi.

Sumber
Mari berandai-andai lagi. Andai saja gue menguji 1000 wanita untuk melihat hal di atas dan hasilnya seperti itu.
Tentu saja ini berita buruk buat gue sebagai cowok ganteng dan modal tampang doang.
Misalnya hasilnya memang seperti itu berarti memang sekarang sudah bukan zaman dan kejayaan cowok-cowok ganteng.

Sekarang memang sudah bukan zamannya PDKT ke cewek dengan cara menjadi rapi, tampan, putih, baik, dan murah senyum. Bukan.
Sekarang zamannya berantakan, cuek, tapi berkemampuan tinggi maka cewek-cewek akan menyukai diam-diam secara mandiri dan berdikari.
Pilih mana? Ganteng dan diteriaki banyak wanita tapi akhirnya mereka milih yang jelek atau jelek tapi disukai diam-diam? Pilihan ada di tangan anda, brother.

Lalu apa hal gila lainnya dari eye tracking ini?
Hal lainnya adalah mengerakkan dengan sensor. Jadi mata situ menggunakan kacamata, Google Glass misalnya.
Saat menggunakan kacamata itu kursor di PC sampeyan bisa digerakkan mengikuti gerakan mata. Wah, sungguh gue nggak perlu lagi emosi saat melakukan design dengan detail karena salah klik melulu.
Scroll sebuah halaman juga tinggal mengikuti gerakan mata. Jadi, baca ebook nggak perlu lagi geser-geser maupun klak-klik-klak-klik.

Belum lagi ketika main PES bisa menggunakan sensor seperti ini, jadi nggak butuh controller yang kadang bikin tangan gue lupa rasanya ngetik di hape.
Apa gue sepenuhnya setuju? Nggak. Sekarang begini, main game pada hakikatnya adalah melatih hubungan otak dengan jari-jari manusia supaya sinkron dan makin mesra.
Apabila main game di masa depan hanya dengan sensor dan murni otak vs otak, apanya yang dilatih?

Nah begitu deh tentang eye tracking. Sekarang gue paham kulliah itu untuk apa. Ternyata bukan untuk mengejar IP atau gelar semata, ternyata kuliah berguna untuk mendapatkan spoiler dari dosen tentang sesuatu dan jika gue tertarik maka gue akan mendalami. Hanya itu yang dilakukan saat kuliah, mendengarkan dapat hal baru, lalu didalami.
Jadi kuliah atau enggak sebenarnya sama saja toh kalau mau belajar? See ya!

G+

Tidak ada komentar

Silakan tulis sesuka lo dan kalau gue nggak suka ya gue hapus sesuka gue.