Membangun Semangat
![]() |
Sumber |
Memang di situ cara Tuhan membedakan manusia yang satu dengan yang lain, memang di situ cara Einstein membuat dirinya berbeda dari yang lain, memang di situ yang letak perbedaannya.
Gue masih percaya bahwa Tuhan nggak akan setega itu menciptakan orang dengan kemampuan yang berbeda-beda, jahat sekali pasti jika memang iya. Menurut gue.
Yang membuat satu orang berbeda dengan yang lain hanya lingkungannya, cara dia belajar, cara dia menganalisa, dan cara dia menumbuhkan semangat. Sekali lagi, menurut gue.
Gue sudah pernah menulis tentang lingkungan, cara belajar, cara menganalisa kalau tidak salah. Sekarang waktunya membangun semangat.
Melihat seseorang gampang sekali menyerah hanya dengan berdasar beberapa indikator macam kegagalan dan penolakan, gue jadi tergerak untuk belajar tidak gampang menyerah, gue jadi tergerak untuk menulis hal itu di sini. Pun melihat pendukung Jokowi yang mudah sekali kecewa dengan 100 hari kerja beliau, membuat gue heran dan semakin heran dengan negara pesakitan ini.
Gue hampir muntah tiap melihat orang yang banyak bacot dan komentar dengan langkah yang diambil seseorang --Dalam hal ini presiden kita--. Kalau memang cara mencapai suatu yang mereka anggap bagus itu dengan bermain di lumpur, menginjak kotoran sapi, atau melawan buaya, mau bagaimana lagi? Harus bersih terus? Karna memang tidak ada pilihan lain ketika pilpres kala itu, sungguh tidak ada pilihan lain.
Percaya saja, mengawal, dan mendoakan. Itu lebih baik. Menurut gue loh.
Kembali ke masalah semangat, selain seperti saham ternyata semangat juga seperti kuda. Bisa dipacu.
Sekarang hanya tinggal kita saja pandai memacu semangat atau tidak.
Semangat.
Semua dimulai saat kamu gagal, karna hanya kegagalan yang bisa ikut campur dengan semangat dalam dirimu.
Ketika itu kamu gagal, hati kamu bergemuruh seperti mau badai.
Sudah, pokoknya semua sudah kamu lakukan tapi malah begini jadinya. Dimulai dengan kehilangan nafsu makan, tidak pernah mandi, tidak mau berbicara dengan orang lain--Tapi kebanyakan orang sih malah curhat-curhat gitu--, semua kamu jadikan berantakan.
Diam saja, merasa tidak berguna, merasa dunia sepertinya mau hancur, ya kira-kira begitulah yang pecundang alami saat gagal.
Semua kena marah. Temanmu, keluargamu, pacarmu jika punya, bahkan semut yang tidak tahu apa-apa saja kamu bunuh.
Iblis di sebelahmu mulai memainkan perannya, kadang berbisik untuk menyalahkan. Pokoknya bukan kamu yang salah kalau gagal seperti ini, dia yang salah, dia, dia, mereka, kalian, pokoknya eagrgfiuhaegiabgiuqaeh!
Ternyata kepecundangan dalam dirimu tak berhenti sampai di situ, kamu mulai melirik Tuhan dan menganggap bahwa Dia memang menghendaki semua ini. Bukannya rajin ibadah supaya berhasil lain waktu eh kamu malah menjadi malas-malasan berinteraksi dengan-Nya. Luar biasa. *tepuk tangan*
Dalam beberapa kasus ada yang memilih hal-hal gila macam bunuh diri atau mengasingkan diri ke dimensi lain, bertapa di gua, sampai menghilang dari kehidupan untuk beberapa waktu.
Seperti yang sudah-sudah, perasaan marah dan muak dengan gagal mulai terasa membosankan. Kamu mulai malas untuk beraktivitas, hari-harimu hanya dilalui untuk makan dan tidur. Kamu tidak mau ngapa-ngapain dengan dalih nanti gagal lagi. Halah.
Tapi esok hari dalam rentang waktu tertentu, di tempat tertentu kamu tidak sengaja mendengarkan lagu yang pernah kamu suka beberapa tahun lalu. Ternyata kok masih asik juga. Sampai di rumah kamu kembali membuka laptop, mencari lagu yang kamu bajak itu.
Mengatur volume speaker lumayan keras, kamu mulai mendengarkannya.
Bulu hidung dan bulu kaki bergoyang ternyata, haha ini mangasikkan! Teriakmu! Mulai mencari liriknya karena ingatanmu tidak cukup rupawan untuk membuatmu bernyanyi.
Kamu bernyanyi! Indah! Kamu mulai merasakan darah kebaikan mengalir.
Mama pulang, ternyata menyambut baik suaramu --Yang memang tidak bagus itu-- naik-turun berusaha keras mengikuti lagu yang kamu putar. Dia bawa rujak dan mengantarkan ke kamarmu.
Sambil terus bernyanyi dan memilih lagu-lagu asik lain, kamu makan rujak itu. Pedas sekali, tapi kamu terus memakannya sampai habis, benar-benar habis.
Lalu kamu minum banyak air putih, dua gelas ukuran 500 ml masih kurang ternyata. Pedas sekali, kamu berkeringat luar biasa dan mulai menyalakan pendingin.
Sembari tiduran kamu tetap menyalakan pemutar musik yang juga bajakan itu.
Mulai bosan, kamu melihat daftar film baru di imdb, ada yang bagus. Download deh. Bajakan lagi.
Kamu tonton selama durasi mainnya, tentu saja.
Karena lelah habis menonton film tadi kamu tertidur kurang dari satu jam tanpa sengaja. Nikmat sekali ketiduran itu.
Lalu entah kenapa kamu mandi, pokoknya dari ujung rambut sampai kaki terkena air. Habis mandi kamu kok mulai enakan, melupakan hal gila kemarin. Sepertinya lebih baik kamu beribadah kepada Tuhan sambil berdoa dan bertanya apakah kegagalan kemarin memang Dia yang merencanakan.
Selesai berdoa dan beberapa kali menyebut nama Tuhanmu, ternyata kegagalan kemarin tidak begitu buruk, ternyata masih ada orang yang keadaannya lebih buruk dari kamu, lebih dalam tingkat kegagalannya. Di dunia manusia ada kata kerja yang disebut mengulangi.
Yang perlu kamu lakukan hanyalah lebih berhati-hati dan menikmati cara Tuhan membuatmu beda dengan yang lain, membuatmu lebih berkualitas. Semangatmu itu loh!
Sekian.
Nah begitu kurang lebih cara membangun semangat, setidaknya itu berlaku buat gue dan ada kemungkinan berlaku buat kalian. Semangat! See ya!
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
2 komentar
hmm, kegagalan memang membuat kita jadi lebih kuat :)
semangaaaaaaat! ganbatte!
Yoi bro.
Silakan tulis sesuka lo dan kalau gue nggak suka ya gue hapus sesuka gue.