Bagaimana Cinta Didaur Ulang

Sumber
Dalam diri seseorang, hal-hal macam cinta, patah hati, cinta lagi, patah hati lagi, dan seterusnya akan terus terulang hingga syarat tertentu terpenuhi baru iterasi menggelikan itu terhenti.
Cinta adalah anugrah juga musibah bahkan kadang menjadi penyebab gibah hingga kegiatan meneriakkan kata sampah kepada mantan kekasih walau sebenarnya dia juga sampah. Menurut mantan kekasihnya.

Di era phone sex maju seperti sekarang, cara menjalin hubungan menjadi sangat beragam. Ada LDR, penyelamat kaum jomblo yang memaksakan diri menjalin hubungan delusional.
Atau ada HTS, metode berhubungan yang mengedepankan cinta kasih daripada status. Goblok.
Tak mau ketinggalan, yang dulu pernah booming, kakak-adekan.
Kalau tidak bisa menjadi pacar ya kakak-adekan saja, langkah taktis untuk mengobati rasa bosan dengan pacar yang sekarang.

Semua hubungan itu hingga pacaran bahkan menikah, dilandasi hal imajiner bernama cinta. Dulu gue pernah nulis alasan kenapa orang menjalin hubungan bernama pacaran, sekarang tak jauh-jauh dengan urusan percintaan kaum muda-mudi... Gue akan membahas cinta itu sendiri.

Cinta.

Semua dimulai dari kamu dan dia yang saling tidak kenal, kemudian semesta berperan menjadi mak comblang antara kalian. Seakan-akan kamu dan dia itu selalu dipaksa untuk bersama, ada tugas kuliah kok ternyata sekelompok, ada proyek kerja kok ternyata barengan juga. Pokoknya, kamu dan dia harus bersama.

Lalu kamu menjadi sering bertemu dia, oh ternyata mata dan bibirnya indah juga ya. Tiap malammu selalu diselimuti suara tawanya yang manja atau lelucon dia yang selalu membuat kamu tertawa.
Kamu mulai aneh, harus tersenyum sekedar untuk tidur.
Hari-hari yang awalnya membosankan karena sepi, kini menjadi semangat setiap pagi.

Kemudian kamu mulai memberanikan diri untuk berduaan saja dengan dia, entah nonton, makan siang, atau sekedar pulang walau kadang aneh karena rumah kalian tidak searah.
Kalian mengalami turbulensi yang besar saat berdua. Awas saja, kalau tidak ada yang segera mengungkapkan nanti jatuh ke lubang neraka bernama friendzone.
Ternyata salah satu dari kalian sudah jengah dengan keadaan yang statusnya tidak jelas, diungkapkan sudah. "Aku suka kamu, cinta kamu."
Sebentar, di bagian ini ada syarat yang harus dipenuhi yaitu penerimaan. Apabila ditolak mentah-mentah atau ditolak baik-baik dengan alasan,"Aku dilarang mama pacaran.", "Aku mau fokus kerjaan dulu.", "Aku mau menikmati hidup." maka kondisi kembali ke awal. Dimana kamu bertemu dengan orang yang tak saling kenal. Terima saja, Tuhan sedang melatihmu.

Ternyata dia berkata lain, dia menerima cintamu. Sekarang, tawa kalian tidak berdiri di atas kabut yang tak jelas apa yang ada di bawah sana.
Kini hari-harimu sudah terasa seperti di surga, sepertinya Tuhan sangat menyayangimu karena mengirimkan malaikat seperti dia. Walau wajahnya agak ndeso sih.
Kamu dan dia sudah seperti kertas karton yang diberi lem, lengket, kemanapun berdua.
Teman-temanmu mulai iri dengan kemesraan kalian dan perlahan kamu mulai bangga dengan keadaan itu.

Berlangsung beberapa angka yang diikuti satuan waktu, ternyata dia bukanlah orang yang kamu inginkan. Pun sebaliknya. Kalian mulai sering bertengkar bahkan sering kali pertengkaran terjadi karena dipicu oleh masalah sepele macam "Badan kamu gendutan!", "Badan kamu item sekarang!", dan pernyataan tak wajar lainnya.

Kalian berpisah, sama-sama mengalami patah hati, sama-sama merasakan hilangnya ucapan selamat pagi yang dulu terasa membosankan, sama-sama menangisi hal yang kalian putuskan sendiri.
Pikiran jahat mulai menghasutmu ketika kamu tahu dia telah dekat dengan sosok lain.
Anggapan bahwa sosok itu yang menyebabkan kalian berpisah muncul dalam berbagai versi, berbagai keadaan tapi intinya sama, sosok itu yang salah.

Langkah awal kamu ambil dengan mengamuk di sosial media, kamu mulai mengeluarkan kata-kata kotor sebagai keterangan dari subjek yang tak lain adalah dia. Kamu mulai mengungkit-ungkit masalah yang dulu pernah dilalui, hal pernah kamu berikan, janji-janji dia yang belum terpenuhi, bahkan warna celana dalamnya tak ketinggalan untuk kamu tulis di akunmu.
Emosi menguasai semuanya, sindiran, cacian, makian, hingga lirik lagu membanjiri timelinemu.
Pokoknya kamu benci sama dia, tapi tak rela dia bersama yang lain. Pokoknya kamu mau dia tahu tapi kamu tak mau memberitahu. Pokoknya ya pokoknya!

Strategi berikutnya adalah curhat kepada sahabat-sahabat yang ember mulutnya, bercerita kepada mereka --dengan harapan mereka bergosip dengan yang lain-- tentang brengseknya dia, semua hal baik kamu hidden, yang jelas tentang semua hal buruk yang dia beri kepadamu, tentang kebiasaan buruk dia yang tak pernah mandi, dia yang menggunakan pisau dapur untuk bercukur bulu ketiak, sampai dia yang ketika tidur tak pernah berdoa.

Malaikat akhirnya geleng-geleng, entah apa yang terjadi denganmu, dulu dia yang sering kamu usap air matanya, yang sering kamu bawakan handuk tiap jogging, yang kamu suapi ketika makan, kini kamu hina-dina-kan dihadapan banyak orang.

Kamu mulai melakukan penyangkalan bahwa kamu masih mencintainya, bahwa kamu masih menginginkannya, kamu mengelak.
Tidurmu mulai tak nyenyak, mulai kehilangan nafsu makan ketika malam itu kamu menangis kembali, menangisinya, menangisi kasih sayang dan perhatiannya yang telah hilang dan berpindah ke tempat lain.
Begitu terus selama berminggu-minggu, hingga akhirnya kamu dihadapkan kepada suatu kesibukan yang menuntutmu bertemu orang yang tak dikenal lagi. Yang ternyata bibir dan matanya tak kalah indah dengan mantan kekasihmu.

Tamat.

Begitu kurang lebih siklus daur ulang cinta, gue juga nggak paham. Menurut pemikiran gue, siklus itu sangat merugikan. Bagaimana tidak, waktu terbuang percuma. Jangan dikira siklus itu tak memakan waktu yang lama, lama sekali bro, sist.
Lalu ketahanan mental yang terancam, lihat berita sekarang. Anak seusia SMP yang mengakhiri hidupnya hanya karna ditinggal pergi pacarnya.
Tapi itulah cinta dan segala indah di dalamnya, selamat bercinta! See ya!

G+

Tidak ada komentar

Silakan tulis sesuka lo dan kalau gue nggak suka ya gue hapus sesuka gue.