Sudut Pandang Gue #2

Halo...

Aturannya gini, kalau gue bilang halo kalian menjawab hai gitu ya.
Haloo, gaes!
Serius, gue lagi nggak bercanda kok... Seriusan ini gue nyapa. Ih.

Kali ini, SPG kembali hadir dengan menyongsong #2 yang berarti edisi kedua. Mungkin Sudut Pandang Gue akan menjadi proyek yang akan berjalan kedepannya karena masih banyak misteri-misteri yang sulit dipecahkan bahkan oleh Einstein sekalipun.
Dengan tujuan memberi secuil (Bacanya bukan sekuil loh, awas aja!) wawasan kepada pembaca, insyaAllah Sudut Pandang Gue akan menyelesaikan masalah-masalah tadi dengan solusi yang luar biasa dan terbilang unik. Unik berbeda dengan aneh ya, apalagi unik dengan makan. Itu sangat jauh berbeda.

Misteri yang sekarang lagi gue urus mengenai,

"Kenapa sangat susah berhenti merokok, kenapa sangat susah berubah."

Akhir-akhir ini isu kenaikan BBM menjadi populer bahkan mengalahkan pernikahan Raffi-Gigi yang aduhai mahalnya itu. Kalau gue kalkulasikan, dana yang digunakan untuk menikah itu bisa dipakai untuk membuat kendaraan hemat energi. Yoi.

Btw, ada yang salah nggak sih sama tulisan di atas ? Cuma ilusi atau memang nggak nyambung ?

Jadi begini, menurut para ahli... yang membuat seorang perokok berat (berat badannya mencapai 80 kg) sering kesulitan membuang kebiasaan merokoknya karena ada kandungan nikotin dan zat-zat yang membuat kecanduan di dalam rokok tadi. #KalimatNggakEfektif
Ada juga yang bilang merokok sudah menjadi identitas diri dan atau supaya dianggap keren gitu.

Namun, Sudut Pandang Gue akan selalu memandang segala sesuatu dari tempat yang berbeda. Mari kita analisis....
Setelah melakukan penelitian selama beberapa menit dan sedikit membaca sumber-sumber dari internet gue memperoleh hal yang mengejutkan,

"Yang membuat susah berhenti adalah kebiasaan ngemut, bukan nikotin dan hal lain."
*ngemut : menghisap

Gue memang bukan perokok karena gue sayang sama anak gue, tapi gue tahu rasanya orang yang ingin berhenti merokok. Orang-orang itu akan mengalami sensasi pahit dan asam di mulutnya tapi sebentar, gue tahu rasanya pahit dan asam itu bukan karena gue pernah nyium temen gue loh. Cuma jilat dikit.
Alhasil apa ? Orang tadi akan merasakan siksaan, katakanlah ketika elo biasa makan pagi dan kemudian dipaksa nggak makan sampai sore, percaya sama gue tubuh elo nggak lapar sebenarnya tapi kebiasaan mengunyah di pagi hari itu yang memberi mandat kepada otak untuk memerintah perut menjadi lapar supaya elo makan.

Perokok juga begitu, biasanya tangan megang sesuatu yang berbentuk tabung dan panjang lalu diemut makanya ketika tidak ada akan mencari-cari hal lain yang bentuknya sama... Tabung, panjang dan bisa diemut.

#Hening

Ha ? Tadi sampai mana ?
Baiklah, seperti yang biasa gue katakan, "Gue nggak hanya membawa masalah buat kalian, tapi juga solusi yang sangat bermanfaat bagi nusa dan bangsa."
Jadi, solusi untuk perokok yang ingin berhenti adalah mengalihkan fokus otak yang akan memerintah untuk ngemut tadi. Gimana ? Ide gue cerdas kan ?
Logikanya sama ketika gue biasa nonton bokep sehari tiga kali namun ada tugas kuliah yang menuntut gue untuk sibuk selama tiga hari berturut-turut. Hasilnya apa ? Ya gampang dong, gue bakal nonton lagi hari keempat. Haha.
Enggak, pasti hari keempat minat gue untuk nonton berkurang. Itu untuk tiga hari, bayangkan kalau sebulan penuh gue sibuk, pasti akan lupa caranya nonton bokep.

Pada kasus ini katakan gue setiap hari habis tiga bungkus nasi kucing rokok, berarti sudah jelas ada sekitar 36 batang rokok. Ya berarti gue harus me-replace 36 kali merokok itu dengan hal lain misalnya makan permen karet. Tapi jangan deh, 36 permen karet sehari selama sebulan itu bisa membuat ginjal menjadi manis, semanis senyummu yang kau berikan padanya.

Intinya adalah mengganti.

Kurang lebih begitu solusi jitu dari gue, para pembaca SPG (APAAN ?! SOLUSI APANYA ?). Semuanya hanya soal kebiasaan. Nikotin, cafein, kantin, atau apalah itu nggak terlalu ngefek, ya nggak ?

Sudut Pandang Gue ini enaknya diteruskan atau tidak ya suka-suka gue. Haha. Tapi maunya sih gue teruskan karena ini seru dan unik. INGAT! Unik tidak sama dengan aneh, apalagi sama dengan makan. Itu sangat jauh berbeda.
Doakan saja bertahan, semakin seru dan unik.

SPG walau belum menghasilkan apa-apa tapi sudah memberi gue keyakinan bahwa memang sesuatu itu dimulai saja dulu, kalau terlalu banyak syarat dan kondisi yang harus dipenuhi atau dalam beberapa kasus ingin menjadi beda dari yang lain.... Sumpah! Yang mendekat cuma kematian.
Bayangkan gue kebanyakan mikir dulu awal-awal nulis di blog, hasilnya ya nggak mungkin jalan sampai sekarang.
Makannya gue agak menjauh sama anak yang kebanyakan mikir, hidup itu untuk dicoba dan dirasakan kalau memang belum ada yang mencoba dan merasakan. Bukan untuk dipikir.

Dalam hal nulis, dulu gue tanya sama diri gue sendiri karena sempat kebanyakan mikir dan nyari hal yang beda, "Elo mau nulis atau apa ? Kalau nulis ya nulis aja karena suka. Ada nggak ada yang baca ya bodo amat."
Serius, tujuan awal blog adalah buat nyari personal brand. Tapi lama kelamaan gue merasa bego aja. Gue itu mau jadi penulis, bukan orang yang nulis demi sesuatu.

Sekarang, walau nggak pinter-pinter banget nulis tapi paling nggak gue sudah bisa menyalurkan rasa dari menulis. Gue seneng kalau cewek gue ketawa karena baca tulisan gue, gue seneng kalau temen gue tersindir karena baca tulisan gue bukan karena gue suka nyindir, tapi tulisan gue berhasil menyalurkan rasa, dan itu terhitung hal keren bagi gue.

Nah kan, niat mau mengenalkan Sudut Pandang Gue malah berakhir curhat panjang. (,--)/|
Ya begitu pokoknya, semoga aja semakin ke depan kita semua semakin keren! See ya!
 
Inspirasi gue tentang masalah rokok ada di sini.

G+

Tidak ada komentar

Silakan tulis sesuka lo dan kalau gue nggak suka ya gue hapus sesuka gue.