Pertaruhan

Manusia mungkin memang diciptakan untuk membuat masalah, menghadapinya kemudian merasa bangga sendiri karena berhasil menyelesaikan masalah tadi.
Masalah muncul karena kebutuhan, gue nggak akan punya masalah keuangan kalau saja gue nggak butuh uang entah buat makan, buat beli ini itu yang secara logis membuat gue tetap hidup.

Gue baru sadar, bahkan gue sendiri juga masih mengalami eh bukan maksudnya melakukan.
Kasusnya sederhana, taruhan hidup. Bingung ?

Kalau bingung lanjut aja bacanya, begini...

Sabtu kemarin gue ketemu temen gue, alhasil ngobrol sampai jam satu dini hari. Dari sekian banyak hal yang dibicarakan, ada satu hal menarik yaitu dia nggak mau kuliah karena nggak tega sama orang tuanya masalah biaya dengan segala faktor-faktor lain.

Terlepas dari dia, ini tulisan gue tujukan kepada mereka yang berpikiran mirip seperti itu di bidang apapun.
Gue, iya gue ini pernah berpikiran seperti itu sampai pada akhirnya gue paham bahwa dalam hidup semuanya adalah pertaruhan, kalau memang seorang manusia mau maju ya dia harus mempertaruhkan sesuatu.

Apa yang dipertaruhkan dan apa yang didapatkan ?
Yang dipertaruhkan adalah kemampuan dan ketahanan elo, yang didapatkan adalah kualitas hidup yang lebih baik. Kalau dalam taruhan itu elo kalah berarti hilang modal yang digunakan di awal.
Adil kan ?
Hidup itu pilihan, sudah gue tulis di awal blog ini berdiri. Cuma ada dua pilihan, nggak lebih dan nggak ada alternatif lain. Setiap pilihan yang diambil menghasilkan dua pilihan lagi dan ada sensasi sesaat setelah sebuah pilihan diambil. Hidup itu seru, kayak main game.

Di dalamnya ada pertaruhan dalam rangka meningkatkan kualitas diri, dalam hal ini gue kasih contoh aja gue sendiri.
Gue sekarang kuliah, kuliah yang gue ambil ini adalah sebuah wujud taruhan untuk meningkatkan kualitas hidup orang-orang yang gue sayang, kelak.

Kalau gue menang, ada sesuatu yang menjadi lebih baik sementara kalau gue kalah segala yang gue habiskan untuk kuliah entah biaya, tenaga, waktu hanya akan terbuang percuma.

Segitu dulu analisis terhadap taruhan, sekarang kita lompat ke hal-hal klasik yang membuat orang-orang nggak mau bertaruh dan diam saja di suatu titik.
Nggak bisa dihindari bahwa modal utama adalah kemampuan, tanpa kemampuan yang baik akan menjadi susah untuk menang.
Tapi, gue kasih tahu sesuatu... Kemampuan hanya masalah belajar, belajar hanya masalah minat. Gue balik deh,
Apabila minat maka seseorang akan belajar hal baru dan mempunyai sebuah kemampuan baru.
Kemampuan murni dari dalam diri setiap orang, banyak-sedikitnya ya tinggal orangnya tadi. Gue rasa, ini masalah yang gampang diatasi.

Kemudian masalah waktu dan tenaga. Beberapa orang mempertimbangkan hal ini secara serius, bagi gue selama masih ada kemungkinan selesai yang besar dan gue masih mampu ya maju aja. Yoi.
Skip aja!

Duit, ini masalah klasik. Untuk seorang bocah kayak gue, yang masih dibiayai hidupnya, yang masih tergantung kepada suapan orang tua, kalau sudah sadar memang akan merasa sedikit canggung karena minta terus menerus.
Tapi gue sadar, gue punya kesempatan besar untuk menang dalam taruhan yang gue ajukan. Gue mau belajar, gue mau sabar, dan ada Tuhan yang nggak akan diam saja. Waktu dan tenaga, persetan!
Dan satu hal lagi, gue nggak sendirian. Ada Tuhan, dan ada yang namanya bantuan.
Banyak orang yang mundur duluan karena keadaan faktor ini nggak cukup. Oke, gue tahu rasanya.

Tapi percaya sama gue, setelah kalian bertaruh keadaan nggak akan seburuk apa yang kalian bayangkan. Percaya deh.
Kalau cuma berdasar angan-angan ya kapan akan maju sementara di sisi lain otak kebanyakan orang lebih suka menciptakan kemungkinan kejadian yang buruk daripada yang baik, ya bukan kebanyakan orang sih cuma orang Indonesia aja. Indonesia, negeri penuh syarat.

Jadi begini teman-teman, pernah mendengar, "Yang penting niat dulu nanti juga ada jalan." belum ?
Kalau belum, baca aja tulisan tadi sebanyak mungkin supaya tertanam baik di otak dan benak kalian.
Gue ulang ya, manusia mungkin saja diciptakan memang untuk membuat masalah sendiri, menghadapinya lalu merasa bangga karena menyelesaikan malasah tadi.
Masalah bukan untuk dihindari, tapi dihadapi dan diselesaikan. Proses menghadapi dan menyelesaikannya tadi yang namanya pertaruhan.
Semakin banyak masalah yang diselesaikan semakin bagus kualitas hidup seseorang, semakin siap dia menghadapi dunia yang lebih besar lagi dan semakin pantas dia menempati sudut semesta bernama surga.

Kalau kalian cuma menghindari masalah, ya memang nggak akan punya masalah tapi percaya sama gue kualitas kalian hanya akan berada di titik yang sama. Dan gue yakin nggak ada orang yang pengin kayak gitu.

Gue masuk kuliah ini jangan dikira senang-senang, gue tanda tangan banyak kontrak masalah dengan Tuhan beberapa bulan lalu, gue setuju dibikin stress beberapa tahun kedepan, gue setuju dibikin nggak tidur, gue setuju jauh dari orang-orang yang sayang sama gue demi sebuah hal yang baik yang akan datang suatu waktu nanti.

Pada akhirnya kalian yang akan memilih, saran gue sih bertaruh aja gaes! See ya!

G+

Tidak ada komentar

Silakan tulis sesuka lo dan kalau gue nggak suka ya gue hapus sesuka gue.