Ketika Mereka Mendengar Namaku
Anjis gue sampai bingung mau mulai dengan cara yang seperti apa.Ya gimana enggak, semua intermezzo keren sudah gue gunakan.
Baru kali ini judul tulisan kayak melengkung novel, but wait.. Nggak papa deh. Hehe.
Berhubung beberapa hari lalu gue dapat materi tentang personal branding, yaudah gue bahas di sini aja sekalian mumpung masih hangat. Kan gue bilang juga apa, di sini banyak hal keren.
Oh iya teman-teman, blog ini sudah berumur setahun loh. ;)
Nama Sumuurr juga tumbuh pelan tapi pasti, ah gue bahagia karena jadi ayah yang bertanggung jawab dan selalu tampan. Btw, ada yang mau jadi ibunya nggak nih ?
Tahun depan bikin gebrakan ah, siapa mau ikut ? Bawa meja, gebrak aja. Selesai. #Krik
Baiklah, balik ke inti pembicaraan. Ada yang tahu personal brand ? Tahu dong, kalau nggak tahu googling aja dulu. Seperti yang sudah-sudah, gue akan mengartikan dengan cara gue sendiri.
Pernah mikir nggak, ketika orang lain itu mendengar nama kita apa yang orang lain tadi pikirin ?
Misal, gue sebut nama Jupe. Apa yang kalian bayangkan pertama kali ?
Misal lagi, gue sebut nama gue, eh nama gue siapa sih ? Ya begitulah pokoknya. Yang kalian bayangkan pertama kali tentang sebuah nama orang, itu personal brand dia. Itu produk unggulan yang dia punya dari dirinya. Nangkep nggak ?
Sekarang nih, elo yang baca tulisan ini sudah bikin personal brand ? Sudah punya produk unggulan untuk ditawarkan ketika elo ketemu sama orang lain belum ? Belum ? Ya nggak papa sih, masih ada waktu kok.
Sebenarnya ini nggak jauh beda dengan apa yang gue tulis dahulu, tentang apa ya lupa pokoknya pernah kok. Kalau nggak salah tentang siapa kita dan apa identitas kita. Gue males buka-buka tulisan terdahulu, karena itu masa lalu, ya nggak ? Lupakan saja apalagi semua kegagalan dan keburukan.
Lalu, kalau dapat keberhasilan juga lupakan saja, jadikan dasar untuk bikin target dan mimpi baru yang lebih tinggi. Gampang kan ?
Tapi gue nggak bego banget kok sampai-sampai ngulang tulisan, kali ini lebih ke jalan dalam pembuatan dan pemasaran personal brand yang keren.
Oke kita mulai,
Jadi kalian ingin orang lain membayangkan hal yang seperti apa ketika mendengar nama kalian ? Nah, itu kalian harus bikin dong, mana bisa memasarkan sesuatu tapi nggak ada yang mau dipasarkan.
Misal, gue pengin ketika orang-orang itu mendengar nama gue yang mereka bayangin adalah cowok santai agak gila tapi selalu kritis dalam berpikir serta selalu bisa menghasilkan hal dan benda keren.
Gampang kan ? Pikirin aja dulu setengah jam. Kalau nanti hasilnya bilang, oh ternyata orang-orang membayangkan gue sebagai cowok tampan, rajin, dan taat beribadah ya risiko aja sih. Gue terima.
Sederhananya gini, kalau kalian berpikiran seperti itu dan menanamkan dalam otak kalian ya otomatis refleksi dari pikiran itu akan muncul di tubuh dan perilaku kalian. Sungguh.
Setelah punya produk unggulan, buang aja produk yang nggak kalian butuhkan alias membuang kebiasaan dan sifat buruk. Memang susah, tapi nggak mustahil. Yang mustahil cuma nyium pantat sendiri.
Misal, gue suka ngumpat dan ngomongin hal tentang bokep. Misal aja, nyet! Nggak beneran.
Ya gue ilangin, biar produk parasit ini nggak menyaingi produk unggulan gue. Caranya ? Gampang, kumpul aja sama orang-orang baik ntar juga kalian jadi baik. Cuma masalah kebiasaan dan sekali lagi, otak kalian ngasih izin atau enggak.
Nah, kemudian tinggal dipasarkan. Caranya memasarkan ya harus dilakukan. Gue tahu, gampang lupa kan karena ini hal baru ? Coba aja gini, gunakan kata-kata kasar yang ditujukan kepada kalian dan selalu baca itu (Jadikan wallpaper) setiap hari.
Misal, gue males-males nih di sini. Gue kasih aja sticky notes di wallpaper HP gue.
"Bajingan, elo ke Jogja nggak untuk jadi goblok!"
Wuih, sekarang kalimat itu terngiang selalu kalau gue mau males-malesan dan buang-buang waktu, intinya ya alhamdulillah.
Eh, maaf ya kalau gue kasar dalam penulisan. Bukan gue ngajarin, cuma kalau pakai kata-kata halus sudah berkali-kali gue coba nggak bekerja ke diri gue sendiri. :(
Kalau emang harus dengan cara kasar bikin orang dan diri sendiri jadi baik, ya bakal gue lakuin kok. :(
Interlude dulu ya.
Pernah gue dulu, share mimpi yang agak gila ke teman gue. Dan iya benar ditertawakan, tapi gue bahagia sumpah. Karena mimpi gue berarti besar sekali sampai-sampai dia tertawakan. Ingat ya, mimpi kalian cuma mimpi biasa kalau belum ditertawakan banyak orang. Serius.
Sampai mana tadi, oh iya setelah dipasarkan ya kalian tinggal menikmati hasil dari pemasaran itu. Apa hasilnya ? Yap, kalian jadi punya ciri khas dan akibatnya misal kayak kemauan gue tadi, orang akan enjoy ngobrol dan kerja sama gue. Dan tahu nggak, sekali aja ada orang yang membeli brand kalian tadi, maka pemasarannya otomatis dan berkembang cepat dari mulut ke mulut.
Lalu apa untungnya ?
Sekarang gini, kalau Apel mau kerja sama sama pihak lain, mereka nggak harus susah payah cerita dan meyakinkan apa yang bisa mereka berikan dengan partnernya. Paham ?
Kalau kita punya personal brand yang baik dan terjual, kita mudah dalam menjalin hubungan dan mudah mendapat kepercayaan orang tanpa harus kerja keras. Itu gunanya. Kalian butuh atau enggak ya terserah sih tapi intinya selamat menjual produk. See ya!
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
Silakan tulis sesuka lo dan kalau gue nggak suka ya gue hapus sesuka gue.