Mengapa Harus Bertahan ?
Berapa orang yang berhenti melakukan sesuatu karena bosan ? Banyak.
Berapa kali kalian mengeluh bahwa sekolah itu membosankan ? Banyak.
Berapa hal yang kalian pelajari tapi berhenti di tengah jalan karena bosan ? Banyak.
Pertama-tama gue mau ngasih tau kalo tulisan ini gue ketik dengan keadaan kenyang. #PENTING
Jadi begini, mari kita bahas sedikit tentang bertahan. Ya nggak sedikit juga sih, hehe.
Gue curhat sedikit , mungkin ada yang tanya dalam hati masing-masing kenapa makhluk tampan seperti gue mau nyampah di blog ala kadarnya ini. Mungkin. Dan mungkin ada yang bertanya kenapa gue nggak bosan padahal secara ilmu ke-blog-er-an, blog ini sudah bangkrut karena tidak ada yang mengunjungi.
Jadi begini (lagi), hidup itu menurut pandangan gue sangat indah dan rumit karena menciptakan suatu pemikiran bahwa apapun yang kita lakukan itu tidak ada gunanya terhadap orang lain sebelum mendapat pengakuan dari orang lain tadi. Benar tidak ?
Singkat kata, hidup ini memberi semacam efek bosan dalam setiap polah kita. Tapi, perhatikan! Setiap polah kita yang baik.
Mari gue kasih penjelasan sederhana, kalian tahu balon ? Pernah meniup balon ?
Kejadian apa yang terjadi saat proses peniupan ? Yap, balonnya tambah besar.
Apa yang terjadi kalau kita tiap terus menerus ? Tambah besar dan akhirnya meledak. Gue tanya lagi, ada perubahan apa di sekitar balon tadi sebelum meledak ? TIDAK ADA! Yang terakhir, apa ada kejutan ketika balonnya meledak ? ADA! Jadi, sudah paham belum ? :)
Konsep sederhana dari Pak Mario itu.
“Memang benar, hidup adalah suatu hal yang membosankan jika kamu sedang baik.”
Jika sekarang apa yang kalian lakukan itu tidak berdampak apa-apa dan kalian merasa bosan, ya berarti kalian sedang meniup balon. Memang membosankan karena banyak yang tidak paham jika akan ada ledakan dari polahnya tersebut dan akhirnya berhenti. Kan sayang banget. Mirip konsep pahala dan dosa kan.
Sudah terjawab kan kenapa gue tetap nulis di blog ini ? Gue yakin akan ada ledakan baik yang akan terjadi untuk banyak orang yang baik pula.
Kalian punya agama ? Ibadah itu wajib kan pasti. Jawab aja dalam hati, kalian suka nggak sih diwajibkan ibadah seperti yang selama ini kalian lakukan ?
Bagaimana jika kalian diberi hak istimewa untuk tidak perlu ibadah tetapi masuk surga oleh Tuhan ? Kira-kira respon kalian sedih, bahagia, atau horny ? Yap, mungkin bahagia.
Karena memang sejatinya kalian itu tidak suka disuruh ibadah, kalian terpaksa. Tapi itulah yang namanya pejuang, yang dengan bangga dan serius melakukan hal yang tidak disukai.
Konsep dasar dari Cak Nun itu.
“Jadi bertahanlah, memang pejuang itu adalah orang yang rela melakukan hal yang ia benci.”
Gue rasa, sudah terjawab judul post kali ini. Mengapa harus bertahan ? Karena kita pejuang yang sedang meniup balon! See ya!
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
Silakan tulis sesuka lo dan kalau gue nggak suka ya gue hapus sesuka gue.