Jujurlah Karena ...

GUE LUPA SAHUR!
Dari tiga kata di atas ada satu hal yang gue tahu, sahur nggak sahur sama saja. Hehe. Beneran. Gue nggak bohong, masa' iya puasa-puasa bohong ? Apalagi cuma bohongin kalian, halah.
Mulai sekarang kalau gue ngepost pasti ada kata-kata bijaknya, siapa tahu Maudy Ayunda baca dan jatuh cinta sama gue. (?)

"Tiada kebohongan yang diakhiri rasa bahagia, bangga, apalagi tawa. Kecuali bercanda."

Udah mirip Rumi belum gue ? Belum ?
Guys ?

Kok pada pingsan ?


Helo ?

Pertama, gue mau ngasih tahu cara supaya kita tidak berbohong, baca ya.

Caranya, YA JUJURLAH! ANJIS! MASA IYA KAYAK GINI AJA NGGAK TAHU ?!
*tarik napas* *tarik mbak maudy ke pelaminan* *digampar pacarnya*

Kedua, gue mau kasih alasan logis kenapa jujur itu lebih baik, sekali lagi karena biar pada paham dan nggak cuma nganggep itu istilah yang diabaikan layaknya sampah.


DOSA
Tuh, udah gue capslock (caps artinya topi-topi, lock artinya kunci).
Ini adalah hal yang sering disepelekan banyak orang kecuali yang tidak. Mungkin ini bukan hal nyata yang harus dipegang untuk menjauhi kebohongan, ya wajar kan ini abstrak dan cuma semacam bukti pembayaran, ntar ditukar di akhirat sana. Mana ada yang takut coba ? Jadi skip aja.
"Hanya orang bodoh yang suka cari masalah dengan Tuhan, daripada dengan makhluk."

Lelah
Bro, sist, dad, mom, beib, sumpah bohong itu capex.
Apalagi yang dibohongin itu orang yang memperhatikan omongan, wuis sekali aja elo salah ngomong dikejar sampai dehidrasi. Kenapa melelahkan ?
Awal melakukan kebohongan umumnya menutupi sesuatu yang nggak boleh diketahui orang lain kan ? Dari awal tujuannya aja udah kelihatan bakal capek. Misi seorang pembohong itu menutupi sesuatu, caranya ya berbohong. #Mumet

Kebohongan (benda) mirip sama semua hal di dunia maya, nggak ada yang tertutup sempurna. Dari situ, berarti ketika lubang kebohongan disinggung pasti ditutup dengan kebohongan yang ada lubangnya juga. Dan jika disinggung akan ditutup lagi - ditutup lagi - ditutup lagi. Gitu terus sampai malaikat bosen nyatet dosa pembohong.

Malu
Bingung gue sama pembohong, gue itu nyapu (rumah bokap sih) terus satu kamar sengaja gue tinggal aja rasa bersalahnya ngikut terus, udah mirip pacar kamu itu. GANGGU!
Apa sih susahnya jujur ? Apapun kekuranganmu, iya kamu... Tuhan itu nyiptain manusia nggak kayak robot, ada hatinya, ada empatinya buat nerima kekurangan yang lain karena dia pasti juga punya kekurangan. 
Yang ini gue jamin, kebohongan pasti dan akan selalu pasti terbongkar. Walaupun banyak orang pinter, yang bisa bertahan dengan kepinterannya itu nihil. Ketika gue mau alesan akan sesuatu, hati gue bilang gini, "Ikut tes toefl aja capek, belaga bohong."

"Kekurangan akan lebih bernilai jika diketahui tanpa kebohongan, kan ?"

Dan akhirnya apa ? Misi pembohong gagal kan ? Malu ? Ya jelas.
Yang mau gue tanyain, buat apa ditutupi (bohong) kalau akhirnya terbuka (ketahuan) juga ?
Kalau memang nggak ada orang yang boleh tahu, ya bilang aja privasi. Belum lagi akibat nyata misalnya nggak dipercaya lagi, dibenci, dijauhi, diasingkan, dibungkus kemudian dipasarkan.

Ada kompensasi berbohong, (Waktu perang, waktu mendamaikan, dan untuk harmonis dalam hubungan). tapi menurut gue yang bagian hubungan lebih cenderung nggak minat. Inget kenapa ada kedua ? Karena ada pertama.

Buat apa teriak-teriak anti seks bebas, anti minuman keras, anti korupsi, kalo masih bohong ? Logikanya kan simple, semua teriakan tadi hanya kebohongan. See ya!

G+

Tidak ada komentar

Silakan tulis sesuka lo dan kalau gue nggak suka ya gue hapus sesuka gue.