Tidak Terkabul ?

Sudah lima tahun sejak Dika ditinggal lari wanita kesayangannya.
Kala itu pukul tujuh, saat langit bergemuruh hati lelaki setengah gila ini runtuh.
"Mungkin kalau aku sama kamu terus-terusan, nggak ada cowok yang mau sama aku." Ucap gadis diujung ponsel satunya. *Ceritanya lagi twitwar
"Oh gitu." Jawabnya singkat.
"Terus ? :p" Usaha gadis ini menghibur sia-sia karena memang tidak niat.
"Yaudah, udahan aja." *Backsong: Backsongnya Titanic

Kemudian Dika tidur, esok harinya dia bangun. Luka di hati yang belum kering, pun sisa ludah di kasurnya. Dari semalam dia berdoa kepada Tuhan, "Matikan saja saya!", "Kutuk gadis itu menjadi cacing!" akan tetapi tidak ada hal ekstrem yang terjadi. Gadis yang dia nafsui cintai itu tetap menjadi manusia pun Dika yang masih hidup.

Kata banyak orang Tuhan akan memberi yang kita butuhkan, bukan yang kita inginkan. Gue nggak sepenuhnya setuju, atas dasar tulisan-tulisan di blog ini yang gue tulis sambil ngigo.
Kenapa ?

Pertama, Tuhan akan selalu mengabulkan doa makhluk-Nya yang tercinta bernama manusia, entah sekarang, nanti, atau kelak. Pasti. Percaya sama gue. Makannya jangan sampai didoain buruk oleh orang lain.
Kedua, Nggak semua orang berdoa dengan kondisi pikiran yang tenang. Lihat cerita di atas, sosok Dika yang berdoa dengan keadaan hati yang kacau, pernah kan seperti itu ?
Ketiga, Tuhan selalu menghargai niat dan usaha.
Oleh karena tiga hal itu saling berhubungan, terciptalah logika gila ciptaan Dika tentang doa.

Lihat nomor satu, Tuhan selalu mengabulkan doa makhluk-Nya dan sambungkan dengan nomor dua yang berisi tentang kondisi pikiran seseorang ketika berdoa, mana mungkin dikabulkan jika kita berdoa dengan keadaan yang bahkan tidak bisa kendalikan ? Come on, we're only human. Sementara tidak mungkin nomor dua terpenuhi jika tidak melakukan nomor tiga. Nah, kuncinya ada di niat dan usaha, kan ?

Kenapa gue harus nulis panjang lebar untuk bilang, "Supaya doa dikabulkan itu cuma perlu niat dan usaha yang baik." ? Karena biar pada paham dan percaya.

Jadi, biarkan gue nulis sedikit cara supaya probabilitas doa terkabul itu bertambah walau sedikit.
(1) Niat! Cuma niat baik yang pasti diberi. Kalau ada niat jelek terkabul mungkin saja itu cuma jalan Tuhan menjadikan hancur. Eh ini beneran. Lain waktu gue bahas aja yang lebih spesifik.

(2) Memintalah yang wajar. Yang masih dalam batas normal predikat sebagai manusia.

(3) Sudah berkali-kali gue bilang dengan berbagai variasi emosi, jika manusia pengin diberi ya harus meminta, dengan catatan konsisten. Bukannya sombong, gue pengin ke Jogja itu sudah sejak Tahun 2011, dan berhasil.
Cuma ada satu alasan kenapa kenginginan nggak jadi nyata, elo nggak konsisten. Entah takut, entah dibujuk, entah dilarang.

(4) Usaha, nggak perlu berlebihan. Semampu kalian aja. Misal, gue pengin punya predikat penulis tahun depan, yang dianggap orang bermutu tentunya. Ya usaha gue kan nggak perlu berlebihan sampai les nulis, minta diajarin hingga berkesan mengganggu, tiap malam melek cuma buat cari tahu tentang penulis favorit, atau apalah. Bro, kalau pengin jadi penulis YA NULIS!
Masalah dapat ide bernilai jual mahal itu kan tinggal nunggu dikasih Tuhan. Nulis aja, lakuin apa yang bisa dilakukan. Karena ada di Indonesia ya pelajari EYD sampai katam, usaha rapi, rajin nulis apapun entah puisi entah cerpen entah blog lama-lama akan jadi novel.

Setelah empat hal tadi dilakukan, berdoalah mungkin saja dikabulkan. Gue bisa nulis segini banyak itu karena terbukti dan kebanyakan gue sendiri yang mengalami. Tanpa catatan ibadah khusus, atau ritual apa gitu. Mungkin kalau yang gue pengin banget itu pakai nazar itupun yang ringan-ringan aja. Buat gue, nazar itu yang jika dilakukan gue malu. Hehe.

Begini dulu deh untuk awal gue ngeblog lagi, sekali lagi gue bilang untuk tahun 2014 gue akan tetap sok tahu begini. Dan kalau masih hidup tahun depan baru bikin gaya baru. Jadi, selamat berdoa. See ya!

G+

Tidak ada komentar

Silakan tulis sesuka lo dan kalau gue nggak suka ya gue hapus sesuka gue.