Sudut Pandang Gue #3

Horaz! Sebagai kaum muda yang berenergi dan bersinergi dengan semesta dalam rangka membangun kualitas manusia dunia yang luar biasa, gue ngeblog lagi. Hehe.
Ya apalah gue ini, pemuda paruh baya yang cuma suka menulis. Toh sebenarnya juga tidak terlalu suka, tapi cuma hal ini yang gue bisa dengan sedikit keunikan bahwa gue nggak pernah bosan melakukannya.

Biarpun hanya menulis di media sederhana yang mungkin bisa gue katakan sebagai gubuk apabila blog ini adalah bangunan. Tapi, walau hanya gubuk tetap saja letaknya di tengah persawahan atau perkebunan dimana gue bisa gitaran dan kadang main petak umpet sama ular kali.
Tetap saja berada di daerah dengan asupan oksigen banyak, tetap saja gue nyaman berada di dalamnya.Yoi.

Memang semua yang mahal itu enak, tapi percaya sama gue bahwa yang sederhana lebih sedikit memberi kekhawatiran akan kehilangan.
Nah itu alasan logis kenapa buku gue kagak keluar-keluar, karena gue mau yang sederhana saja di blog ini. #Ndiasmu
Nggak, bercanda kok ini lagi gue garap dengan susah payah walau kadang berhenti di tengah jalan, terbengkalai, dikerumuni lalat, dan mengalami reaksi kimia yang akhirnya berubah menjadi koran. #halah

Kali ini SPG #3 hadir dengan topik bahasan yang menurut gue aneh, entah aneh karena menurut gue aneh atau memang aneh.
Topik tersebut adalah mengenai,
"Kenapa kita sering mendapat ide-ide ketika berada di dalam WC?"

Dengan modal tugas ospek gue kemarin, gue berani mengangkat ide ini menjadi sebuah tulisan.
Beberapa waktu yang lalu gue ospek, nah dapat tuh tugas buat kenalan ke orang yang nggak gue kenal. Yaiya yang nggak dikenal, kalau sudah kenal namanya bukan kenalan tapi ngobrol.
Gimana sih, punuk onta?!
Dalam konten kenalan tersebut, menyertakan tempat inspiratif. Ternyata jawaban WC sebagai tempat inspiratif menduduki peringkat tiga besar, sampai heran gue.
Bagaimana bisa tempat membuang zat sisa metabolisme yang notabene mambu dan tidak sehat apabila airnya diminum banyak menimbulkan inspirasi?

Sekali lagi, dengan modal internet gue membuka situs porno. Dan benar saja, ketemu jawabannya. Memang, jawaban dari semua pertanyaan selalu ada di sana.

Biarkan gue jelaskan logika sederhana dari kasus ini, ide muncul di WC karena hal-hal sebagai berikut...
  • Di dalam WC itu kita sendiri
Deal? Atau mungkin elo kalau masuk WC bareng-bareng temen gitu? Enggak kan? Percaya sama gue nggak akan elo dapet pahala 27 kali lipat dengan masuk WC berjamaah.
Dalam keadaan sendiri itu, otak kita akan masuk ke mode bebas.
Dengan begitu, mulut akan ngomong sendiri atau mungkin nyanyi-nyanyi. Dan ternyata, mode bebas dari otak membuat sensifitasnya menjadi lebih tinggi, maka omongan ngelantur bisa berujung kepada suatu hal yang berbobot.
  • Di dalam WC, kita berada dalam kondisi ikhlas
Jawab gue, ada yang ke WC karena dipaksa polisi? Kagak ada dong. Ketika memasuki WC dan membaca doa, bisa dipastikan kebanyakan orang dalam keadaan hati yang ikhlas.
Kan sudah pada tahu bahwa hati yang ikhlas akan mendatangkan pikiran yang jernih toh, alhasil ya pikiran kita berada di gelombang otak yang stabil dimana kondisi ini membuat hal-hal yang pernah kita pikirkan dan kita olah kemudian bersatu dengan sedikit modifikasi menghasilkan ide baru. Gitu.
  •  WC menurut ilmu hitam yang gue dalami memiliki kepanjangan Wong Cerdas
Masih perlu penjelasan?
  •  WC membuat kita bahagia
Lha yang ini sudah sangat jelas, menurut beberapa kali percobaan yang gue lakukan, ide-ide keluar setelah barang diletakkan pada tempatnya. Sudah jelas, kita dalam keadaan bahagia ketika itu. Ya bagaimana tidak bahagia, misi dan visi kita memasuki WC kesampaian dan sukses, sisanya tinggal ngelamun dan ngerokok.
Kebetulan juga, ide tumbuh subur dalam keadaan bahagia, memang pernah situ lagi sakit panas lalu dapat ide? Pernah ya? Oke deh, pernah. Gue nyerah. *meneteskan air mata
Yang penting intinya begitu, tuan dan nona.

Begitu, sebenarnya ide itu bukan hal yang sulit dicari kok dan memang kadang harus berada di tempat-tempat yang khusus untuk mendapatkannya. Tapi ide hanya hasil mikir dengan sedikit banyak faktor x, ya nggak?
Jadi selama otak kalian itu bisa mikir, bisa tahu kalau 1+1=2, gue pastikan masih bisa yang namanya menghasilkan ide-ide gila dan berpotensi meledakkan pasar-pasar zaman sekarang.
Tapi, tentu saja situ nggak mungkin hidup kalau hanya menunggu ide datang. Memangnya siapa yang ngasih? Malaikat? Gue belum pernah dengar malaikat yang tugasnya ngasih ide, adanya pencabut nyawa noh yang siap-siap nyabut nyawa kita semua. Cuma masalah waktu.

Ide yang bagus datang pada saat-saat yang tidak terduga, intinya ya terus mencari. Mungkin kalimat tadi sekaligus menjawab pertanyaan tentang apakah jatah gagal itu ada? Lalu apakah bisa dihabiskan dulu agar nanti di masa depan tidak gagal lagi?
Gue jawab sih tidak, sebenarnya bukan jatah gagal. Itu hanya kalimat motivasi, sama seperti ketika Soekarno bilang bahwa dengan 10 pemuda dia mengguncang dunia. Itu hal mustahil, pertama karena dunia itu berada di ruang hampa dan bentuknya sangat besar untuk ukuran manusia, mengguncangnya bagaimana coba?
Kedua, pemuda zaman dulu itu sudah pintar jadi pasti ya tidak mau menuruti perintah gila seperti itu.

Balik ke jatah gagal tadi, ya sebenarnya itu hanya masalah ilmu dan mental kok. Ada yang cuap-cuap, "Segera habiskan jatah gagalmu selagi muda!" itu ya hanya nyuruh belajar aja karena dengan berani mencoba di waktu muda maka akan semakin besar kesempatan untuk belajar dari kesalahan, nah itu berguna ketika tua nanti.
Itu saja.
Logika gue nggak bisa nangkep jatah gagal yang dihabiskan dulu, lalu bagaimana menjelaskan orang yang dari muda sampai tua gagal melulu? Yang ada kan orang tadi nggak mau belajar dan nggak mau melatih mental.

Ya begitu, SPG #3 kali ini. Memang tidak semua yang gue tulis benar, malah mungkin saja salah semua karena tanpa data. Tapi nggak papa kok, gue menikmati menulis hal seperti ini. See ya!

G+

Tidak ada komentar

Silakan tulis sesuka lo dan kalau gue nggak suka ya gue hapus sesuka gue.