180 Derajat

*Masuk dashboard*
*Bersin 2^1000 kali*

Ada yang beda sama gue, tahu apa ?
Yap, berat badan tambah 2 gram. Gue agak terharu buka blog hari ini, ternyata masih ada aja yang tersesat ke sini dan baca tulisan gue yang nista-nista. Sebagai manusia, gue berasa nafsu.

Emmm, mungkin setelah hibernasi gue akan nulis rada rapi yang artinya nggak nulis dengan ejaan santai kayak sebelumnya, itupun kalau nggak lupa.
YOSH! Banyak amunisi kali ini, jadi nggak akan kehabisan bahan seperti yang sudah-sudah. Tapi, kan bukan gue kalau nggak basa-basi dulu.

Gue kasih intermezzo dulu.

http://www.tempo.co/read/news/2011/05/12/078334148/Ini-Gaji-dan-Fasilitas-Anggota-DPR

http://news.detik.com/read/2013/07/10/113640/2297740/10/anggota-dpr-tidur-di-paripurna-ini-kata-marzuki

Udah ah dua aja, kalau mau baca ya baca kalau enggak yaudah.

Lalu, jawab pertanyaan di bawah ini dalam hati kalian, jangan hati mantan.

1. Pernah sekolah ?

2. Kalau pernah, sekolah biar apa ?

3. Pernah nggak punya pikiran, "Aku sekolah biar pintar lalu kerjanya enak dan dapat uang banyak" ?

Banyak orang atau bahkan hampir semua anak seumuran yang gue temui nomor 3 dijawab "iya".
Entah kenapa, entah benar begitu atau hal salah yang dipaksa benar.

Pernah lihat presiden Indonesia nongkrong di angkringan sambil ngopi ?
Pernah lihat pengamen kerja pakai jas atau seragam ?
Pernah lihat kucing yang punya majikan ? Kenapa hidup mereka enak banget ?
Pernah lihat gue jalan sama cewek ? BELUM ?! OKE!

DPR, Presiden, dll tadi cuma contoh tentang derajat manusia. Derajat seseorang yang punya Tuhan, bukan cuma itu tapi memang semuanya yang punya Tuhan.

Semua orang pasti berusaha meningkatkan derajat mereka terhadap yang lain, kecuali yang tidak.
Anehnya, konsep menaikkan derajat ini membelok bahkan berputar 180 derajat, kenapa ? Karena berubah menjadi konsep timbal balik. Dengar cerita sederhana dari kisah nyata yang gue edit ini.

Alkisah nyata, terdapat seorang anak laki-laki bernama Tejo. Keluarganya biasa saja, kaya juga enggak, kalo miskin banget. Sejak janin Tejo selalu di doktrin oleh ayahnya supaya dia bisa bersekolah dengan baik, tidak nakal, dan rajin belajar. Ayahnya menjelaskan bahwa kalau sekolah dengan rajin sampai selesai nanti hidup Tejo akan enak, dia akan bekerja dengan nyaman paling juga keringetan karena tanda tangan doang, tapi gajinya besar.
Karena masih polos, Tejo mengiyakan dan benar! Tejo selesai sekolah dan selalu menduduki cewek di depannya peringkat pertama di kelas. Setelah selesai semua jenjang pendidikannya Tejo benar-benar mendapatkan pekerjaan yang nyaman dan gajinya besar, dia menjadi salah satu wakil rakyat di negaranya.

*Eiiiitss! Ceritanya nggak selesai seindah itu, kita lihat masa lalu Tejo.*
Tejo ini nggak begitu pandai dalam hal akademis, dia pandainya di bidang musik tapi ayahnya selalu memaksa. Dia kan anak yang baik, jadi dia menurut.
Selama ujian Tejo selalu nyontek, dan waktu ujian nasional saat SD, SMP, dan SMA dia membeli kunci gembok. Itu adalah dasar dari semua keberhasilan dia.

*Balik ke wakil rakyat*
Tejo berpikir, "Wah sia-sia usahaku selama sekolah kalau nggak korupsi, jadi nggak papa kayaknya kan cuma sedikit." dan saat rapat untuk kepentingan rakyat Tejo sering tidur karna terlalu lelah study tour banding ke luar negeri. Kadang dia juga nonton video mesum. Sampai akhirnya dia tua, lalu meninggal.

*di alam kubur*
Malaikat : Kenapa kamu dulu menyalahgunakan jabatan ?
Tejo : Yeee, siapa yang menyalahgunakan, semua temen saya juga gitu kat! Kita semua udah pernah susah waktu sekolah, capek belajar, dan nyari contekan! Wajar dong!
Malaikat : *muntah rantai*

SELESAI!

Tahu kenapa ada pencitraan ? Tahu kenapa publik figur beda sama bintang porno ? Apa yang membedakan ? Yap, derajatnya. Publik figur lebih tinggi dibanding bintang porno, mereka harus menjaga tingkah dan polah supaya baik karena memang mereka diperhatikan, begitu sebaliknya.
Gitu deh, hehe. Udah ngerti apa yang gue omongin ? :))
Konsep hidup paling booming di negeriku Indonesia adalah konsep timbal balik.
Dari semua tadi yang awalnya naiknya derajat manusia itu ditandai dengan Iman dan Ilmu jadi gue tambahin susah.

Iman dan ilmu nggak usah gue jelasin ya. :p
Susah, yap semakin beriman atau berilmu itu semakin susah hidup orang. Yakali kalian main game masih pemula langsung dikasih level susah, nggak gitu kan ? Kalian pasti mulai dari awal, lalu kalian mulai belajar game itu.
Jika dan hanya jika kalian sudah menguasai kalian akan naik ke level yang lebih sulit. Sampai akhirnya kalian akan merasakan kepuasan batin ketika menyelesaikan semuanya tadi. Tanpa cheat!
Jadi apa ?
Kalau sekarang hidupmu sedang merasakan susah, belajarlah karena levelnya memang begitu.
Jika berhasil maka derajatmu akan naik, jika gagal ya akan diulang dengan skenario berbeda.
Jika kamu ingin hidup mudah, turunkan derajatmu.
Karena tidak akan ada hidup mudah dalam derajat yang tinggi. See ya!

G+

1 komentar

1 komentar:

HI,
Keren yaaa....
Mampir juga yuk ke http://gebrokenruit.blogspot.com/2014/04/bermimpilah-untuk-menjadikannya.html
Terima kasih banyak;)

Silakan tulis sesuka lo dan kalau gue nggak suka ya gue hapus sesuka gue.