Happy-ness

Hehe, ceritanya gue abis di SBT di sekolah.
Secara singkat yang gue tangkep adalah orang hidup harus bahagia dunia dan akhirat menurut SBT kemarin. Tapi, lupakan. Gue mau bahas soal bahagia.

Mari berpikir, apa itu bahagia ? Apakah bahagia berarti hak milik kita yang lebih banyak dibanding orang lain ?
Apakah bahagia adalah menggapai cita-cita yang kita impikan sejak kecil ?
Apakah bahagia berarti setiap hari kita bisa bangun siang lalu melakukan apa yang kita suka ?
Atau mungkin bahagia adalah hidup sebebas-bebasnya tanpa menuruti aturan ?
Atau kita ibadah rajin sekali agar kita dipandang religius oleh lingkungan ? 

Yang terakhir salah banget, tapi yang lain secara total adalah salah sekali. Somehow, menjadi apa yang kita inginkan, memiliki apapun yang kita mau, melakukan kebebasan bukan menjadi bahagia dalam hidup kita. Kadang bisa menimbulkan stress 
karena tanggung jawab yang harus kita tanggung untuk menjadi hal-hal yang keren tadi.

*****

Sebut saja Dika, dari kecil dia bercita-cita menjadi aktor kelas dunia yang membintangi beberapa film layar lebar, biru dan iklan. (BIRU) Dengan usaha yang sangat keren dia mampu mewujudkan cita-citanya, otomatis dia bisa menjadi orang kaya yang mampu membeli segala apa yang dia inginkan, hidup mewah, bebas melakukan apa yang dia suka.

Tapi, semua nggak berjalan lancar, karena itu dimensi ruang dan waktu ini dinamakan kehidupan. Dika mulai nggak nyaman dengan predikat yang sedang dia pegang, dia harus menjadi sosok baik di depan umum, dia harus menjadi teladan, dia harus memikirkan gimana cara menjadikan keluarga yang keren, menyekolahkan anak di sekolah yang hebat supaya tidak kalah dengan aktor lain, bahkan dia sempat gila karena gini dikit gitu dikit masuk berita dengan segala pemberitaan sok tahu. 
Kini dia paham kenapa tanggung jawab besar dipegang oleh orang yang besar, dia stress mengikuti kehidupan para pemain layar lebar dunia ini, dia suka kehidupannya waktu kecil yang biasa saja tapi tenang dan nyaman.

*****

Dari cerita hasil penanaman ide di otak gue, jelas selama masih tertekan walaupun orang itu kaya dan hebat dia belum bisa dikatakan bahagia.

Pengertian pertama, bahagia adalah tidak tertekan.

Lalu, apakah bahagia berarti memiliki kehidupan yang biasa saja ? Banyak teman, bersenda gurau, bercanda dan selalu tolong-menolong ketika dalam masalah ? Eh, berhubung ini manusia jadi gue tambahin dan saling ‘ngerasani’ atau ngomongin di belakang, iri akan pencapaian satu sama lain, dan tidak senang ketika orang di sekitar kita tertawa tanpa mengajak kita ?

Atau bahagia berarti menjatuhkan orang lain yang kita tidak suka ?
Apakah bahagia juga berarti memiliki keluarga yang harmonis ? Atau hanya sekedar melihat orang yang kita sayang tertawa bersama orang lain yang bukan kita ?

Gue jawab tidak lagi deh. Biar seru.
Semua hal tadi yang baik dicakup oleh bahagia, tapi hanya sebagian. Dengan memilik beberapa hal di atas belum bisa kita bahagia karena dalam interaksi manusia selalu ada yang namanya nafsu yang bisa merusak bagian-bagian kebahagiaan seseorang, dan lagi mengorbankan diri sendiri untuk seseorang bukan baik, sama sekali nggak baik.

*****

Dika adalah orang yang mudah bergaul, dengan pawakan agak lucu dan suka bercanda membuat dia banyak teman. Teman-temannya adalah orang baik, mereka setia kawan dan saling tolong menolong kalau ada masalah. 
Tapi, dika lebih memilih meninggalkan mereka ketika tahu bahwa mereka membicarakan keburukan dika setiap dika tidak ikut nongkrong bersama mereka karna harus eek. Dalam pembicaraan itu dika diomongin kalo suka nonton bokeplah, suka php ceweklah, sombonglah, dll. 
Sialnya, pembicaraan ini selalu dimulai oleh orang yang sama, orang yang sangat tidak suka sama dika tapi menyamar jadi temannya untuk menjatuhkan dia.

Akhirnya dia memilih untuk pacaran, dan dia juga dengan mudah mendapatkan pacar karena dia adalah cucu dari seorang dukun cinta. 
Dalam menjalani hubungan, dia sangat romantis dan harmonis dan selalu kemana-mana berdua paling tidak sampai suatu ketika pacarnya ngajakin berantem karna Dika eek di sembarang tempat. Sekali, iya sih sekali berantem tapi sekali berarti membuka jalan untuk kedua, ketiga, dan jutaan kali. Akhirnya dika nggak betah, karena dikit-dikit pacarnya ini marah karna hal sepele. Akhirnya putus, dan memilih untuk jomblo sampai otak tak mampu untuk berpikir lagi.

*****

Pengertian kedua, bahagia berarti keberadaan orang baik yang mau menerima segala bentuk kelemahan yang menjadi kodrat kita sebagai manusia untuk menjalani hidup. Bersama tentunya.

Udah, dua aja gue capek. Hehe.
Dari dua pengertian di atas, bahagia adalah hidup bersama orang baik dengan segala kelemahan kita dalam hidup yang tidak tertekan.

Orang punya banyak, cukup, dan kekurangan sama-sama punya peluang bahagia yang sama asal pengertian di atas terpenuhi. Percuma punya, kalau tertekan dan bisa saja tidak punya apa-apa tapi tidak tertekan dan ditemani oleh orang-orang baik.
Lalu gimana caranya agar bisa bahagia dunia akhirat ?

Oke, fokus kalian hanya harus bahagia di dunia karna nanti kalau bahagia dunia akhirat pasti akan mengikuti.
Hidup bersama orang baik, supaya bisa kita harus menjadi orang baik. Jelas. Jika kita baik, yang mendatangi otomatis orang baik, males deh kayaknya orang jahat dateng ke orang baik.
Menjadi baiklah dengan tingkah dan pikiran yang benar, tanpa gue suruh harusnya ibadah wajib apapun agama kalian sudah terpenuhi secara total karna itu dasarnya, percuma mau bertingkah baik kalo nggak ada dasar, gampang ambyar.
Oke, temen yang baik beres. Yang kedua adalah tidak tertekan.

Tidak tertekan adalah suatu titik, dimana titiknya ini adalah sama dengan damai. Kalian bakal damai kalo gimana sih ? Kalo gue sih damai ketika tahu banyak hal, memahami masalah dalam hidup gue, dan syukur.

1.       Tahu banyak hal
Yang ini jelas banget, karna ketika kalian tahu banyak hal maka kalian akan santai dalam menjalani hidup ini, nggak panikan, nggak kagetan dan tetep keren setiap saat. Jadi, cara bahagia yang kedua setelah ibadah yang baik adalah mencari banyak ilmu biar tahu banyak hal. Bukan uang, bukan predikat.

2.      Memahami masalah hidup
Tanpa melakukan nomor di atas, kalian nggak akan bisa. Memahami masalah hidup adalah perwujudan sabar. Tanpa ibadah dan ilmu yang banyak supaya pikiran terbuka lebar susah buat sabar. Jika sudah bisa sabar, maka berprasangka baik kepada setiap masalah bahwa akan ada hal baik setelahnya. Udah Cuma dua itu otomatis kalian akan menjadi apa yang namanya ikhlas.

3.       Syukur
Ini adalah tingkat tertinggi dalam suatu kedamaian. Dan berarti kalo mau bersyukur kalian harus melewati ibadah, menuntut ilmu, sabar dan berprasangka baik, ikhlas baru bisa sampe syukur. Syukur bukan hal mudah karna memang ini tanda bahwa seseorang sudah bahagia atau belum. Begitu dia bisa bersyukur akan segala hal di hidupnya maka dia akan damai, artinya dia bahagia.

Jadi kalo ada orang yang nggak sabaran itu bersyukur, tandain aja dia. ~
HOAAH!
Capek juga nulis sebanyak ini. Kesimpulannya adalah bahagia dunia akhirat berarti kalian harus ibadah, berilmu dan syukur. ~ Maka akan terwujud dimensi ruang waktu yang damai dalam hidup kalian dan kita semua. A! AMIN!

Jadi, patch aja dari awal, yap dari ibadah. Selamat bahagia! See ya!

G+

Tidak ada komentar

Silakan tulis sesuka lo dan kalau gue nggak suka ya gue hapus sesuka gue.