Masa Kecil

Gue punya cerita nih, biar sedikit asik blog ini, baca ya. :*

Di suatu waktu yang cerah, yang indah, yang ah-ah-ah-ah terdapat seorang anak kecil bernama Tejo, Tejo adalah nama samaran, sekali lagi nama aslinya adalah Dika. Tejo adalah anak kelas 2 di salah satu sekolah dasar terkenal di daerahnya. Dia anak yang cukup unik, di punya titit tapi tak tahu cara menggunakannya. Mungkin belum.

Hari itu sungguh cerah untuk Tejo, dia bahagia karena ada pelajaran olahraga. Karena ada olahraga, otomatis dia membawa ganti baju olahraga layaknya anak seusianya. Tanpa ada pikiran mengenai kiamat yang menantinya, Tejo berangkat dari rumah sambil mengayuh sepeda mungil bmx berwarna kuning yang sebenarnya dia agak nggak terima dibelikan sepeda itu, "sepedanya patah, aku nggak mau." ungkapnya saat dihadapkan kepada sepeda yang ada shockbreakernya, otomatis kan body sepedanya dipenggal.

Sambil meliak-liuk layaknya jalan kutu di rambut orang keribo, Tejo sampai di sekolah dan berbaur dengan teman-temannya. Tejo semangat sekali bermain sepak bola saat itu, menendang bola kesana kemari layaknya pemain bokep profesional dalam mengolah bola. Dan akhirnya pelajaran olahraga selesai, Tejo berganti baju. Bukan, dia tidak akan berubah menjadi superman. Dia anak yang biasa aja kok.

Bentar, endingnya belum tertebak kan ? Daripada kalian menebak-nebak mending saya kasih tahu. Endingnya nanti Tejo eek di kamar mandi, sayangnya celananya jadi korban. Hmmm.

Lanjut, entah reaksi kimia macam apa yang merangsang tubuh Tejo untuk berhajat, dia mengalami gangguan pencernaan, sebenarnya bukan gangguan hanya waktunya yang tidak tepat. Yah, Tejo yang semangat menjadi pemurung, wajar saja siapa yang bahagia saat kebelet eek ? He ?
Dia gelisah, kalo kata anak sekarang galau. Galau mau mengeluarkan di sekolah atau menahannya sampai rumah. (?)
Dengan bijak dia memilih menahannya yang sepenuhnya adalah keputusan salah sesuai ending tadi. Andai Tejo bisa melihat masa depan, pasti post ini tidak akan pernah ada. ~
Tejo takut eek di sekolah, karena dia didoktrin kamar mandi sekolah itu berhantu, makannya dia pake mami pokoy sampai kelas berapa saya lupa. Haelah mami pokoy.

Entah itu weton dia atau bukan, tertiup angin yang keluar dari hidung temannya saja dia merinding. Singkatnya, perasaan itu makin kuat merasuk ke dalam lubuk hati Tejo. Dia terus menahan, menahan dan menahan karena hanya itu yang bisa dia lakukan. Tapi apa daya Tejo hanya manusia, dia tak kuasa akan semua ini.
Dengan gaya cool dan keren dia meminta izin guru untuk ke kamar mandi. Tejo berlari layaknya pelari, padahal kamar mandi sekolah di sebelah kelasnya. Tejo sudah kehilangan akal sehat, dia mulai gila, matanya berkunang-kunang hingga akhirnya dia malah masuk WC guru. Bego.

Apa daya, bak air terjun semua zat-zat sisa metabolisme mengalir iyalah mengalir masa merangkak. Tejo menangis keras, dia seakan kehilangan masa depan yang cerah karena tubuhnya dibalut hiiiii.
Semua orang datang, dengan agak tidak ikhlas bapak-ibu guru meredakan tangisan Tejo sambil sesiram dua siram jijik gitu membersihkan tubuhnya.
At the end, dia diantar pulang oleh kakak kelas yang kebetulan tetangganya, sambil mengusap air mata di jalan Tejo sedih. Sampai di rumah, karena masih pagi kemudian dia bermain layang-layang. Selesai!

G+

2 komentar

2 komentar

Masa Kecil?
Mandi di sungai, main bola sampe magrib, Dan kebodohan yang pernah kita buat semoga menjadikan kita lebih dewasa.

Salam blogger di http://muhafiss.blogspot.com/

Silakan tulis sesuka lo dan kalau gue nggak suka ya gue hapus sesuka gue.